Apa Itu Wallet Drainer? Ancaman Baru di Dunia Kripto

Wallet Drainer

Beberapa tahun belakangan, istilah “wallet drainer” mulai ramai dibicarakan di forum-forum kripto seperti Reddit, Twitter (X), hingga Discord. Meski terdengar seperti nama alat tukang ledeng, wallet drainer nyatanya adalah mimpi buruk yang jadi nyata bagi siapa pun yang menyimpan aset digital.

Wallet drainer adalah istilah yang merujuk pada jenis malware, skrip jahat, atau taktik phishing yang secara diam-diam menguras dana dari wallet kripto korban. Ini bukan soal kehilangan kunci privat karena keteledoran semata — wallet drainer menyelinap lewat celah yang kadang tak disadari: dari koneksi Web3, tanda tangan kontrak cerdas yang mencurigakan, sampai pop-up wallet yang tampak sah.

Yang bikin was-was, wallet drainer makin pintar. Bukan lagi sekadar scam jahat dari email mencurigakan. Beberapa draineer sudah disamarkan dalam bentuk dApp palsu, situs airdrop tiruan, bahkan plugin browser. Menurut pantauan tim keamanan di Coinbiograph.com, sekitar $295 juta aset kripto telah dikuras lewat wallet drainer selama 2023, dan tren ini belum menunjukkan tanda-tanda surut.

Cara Kerja Wallet Drainer

Pada dasarnya, wallet drainer bekerja lewat kombinasi manipulasi psikologis (social engineering) dan eksploitasi teknis. Ini seperti perampok yang tidak mendobrak pintu rumah, tapi dengan halus membujuk kita untuk membukakannya sendiri.

Langkah pertama biasanya dimulai lewat phishing. Korban diarahkan ke situs web yang meniru antarmuka dompet atau dApp terkenal — sebut saja seperti Uniswap, Blur, atau MetaMask. Situs ini meminta pengguna menghubungkan wallet mereka, lalu menandatangani transaksi yang tampaknya tak berbahaya.

Tapi di balik layar, tanda tangan tersebut bisa memberi izin tak terbatas kepada smart contract berbahaya untuk mengakses seluruh token dalam wallet. Satu klik bisa jadi bencana.

Yang lebih parah, serangan ini sering kali tidak langsung mencuri. Beberapa wallet drainer bekerja seperti bom waktu — mereka menyimpan izin, lalu menguras dana berminggu-minggu setelah korban lupa pernah menandatangani transaksi tersebut. Ini membuat pelacakan lebih rumit dan korban kesulitan membuktikan sumber masalahnya.

Di beberapa kasus yang dianalisis oleh tim riset keamanan Web3 Coinbiograph, wallet drainer bahkan memakai layanan anonim seperti Tornado Cash atau mixer serupa untuk menyamarkan jejak transaksi. Dana berpindah tangan secara otomatis, menyulitkan otoritas dan korban untuk melacak pelakunya.

Visualisasi Tahapan Serangan Wallet Drainer

Untuk memahami ancaman ini dengan lebih jernih, bayangkan alur serangan wallet drainer sebagai berikut:

  1. Pemancingan (Phishing): Korban melihat link promosi airdrop atau NFT gratis, sering kali dari akun Twitter yang tampak resmi atau melalui iklan berbayar Google.
  2. Penyamaran: Korban masuk ke situs palsu yang dirancang menyerupai layanan Web3 ternama. UI-nya mirip, logonya identik, dan bahkan domain-nya sengaja dibuat nyaris sama — seperti uniswapx.io alih-alih uniswap.org.
  3. Interaksi Wallet: Pengguna diminta menyambungkan wallet. Ini tahap krusial — banyak yang berpikir tanda tangan hanya untuk verifikasi, padahal itu bisa jadi otorisasi permanen.
  4. Eksploitasi Izin: Wallet drainer mengeksekusi kontrak dengan fungsi transferFrom, approve, atau revoke secara diam-diam.
  5. Eksekusi & Pengurasan: Dana dicuri dan langsung dikirim ke banyak wallet turunan, sebelum akhirnya masuk ke layanan pencuci seperti mixer atau exchange tanpa KYC.
  6. Penghapusan Jejak: Situs dan akun media sosial yang digunakan untuk menipu langsung dihapus, sementara pelaku menghilang di balik alamat dompet baru.

Ironisnya, banyak korban baru sadar saat saldo mereka mendadak nol.

Cara Mencegah Wallet Drainer

Meski terdengar menyeramkan, bukan berarti kita tak bisa melindungi diri. Wallet drainer adalah ancaman nyata, tapi bisa diatasi dengan kombinasi kewaspadaan dan alat bantu yang tepat.

Gunakan Wallet Viewer dan Revoke Tool. Platform seperti Revoke.cash, Etherscan Token Approval Checker, atau DeBank memungkinkan kita untuk mengecek dan mencabut izin yang pernah diberikan pada kontrak. Lakukan ini secara berkala, seperti cek kesehatan keuangan.

Jangan pernah tanda tangan transaksi yang tidak jelas. Beberapa wallet seperti Rabby atau MetaMask versi baru kini memberi peringatan jika ada kontrak dengan izin tidak terbatas. Jangan abaikan tanda merah.



Gunakan hardware wallet. Untuk dana besar, cold wallet seperti Ledger atau Trezor memberikan lapisan keamanan ekstra. Bahkan jika ada situs berbahaya, transaksi tetap perlu dikonfirmasi lewat perangkat fisik.

Waspadai “blind signing.” Banyak serangan wallet drainer mengeksploitasi pengguna yang asal tanda tangan tanpa memahami apa yang diminta. Selalu cek detail transaksi, dan gunakan wallet yang menampilkan isi transaksi secara transparan.

Pakai browser terpisah. Beberapa pakar keamanan menyarankan menggunakan satu browser khusus hanya untuk Web3, tanpa ekstensi lain, agar mengurangi risiko kompromi dari plugin.

Dan satu hal lagi — jangan buru-buru FOMO. Banyak korban wallet drainer tergoda oleh airdrop palsu atau NFT gratis. Padahal, tidak ada yang benar-benar “gratis” di dunia kripto. Jika sesuatu terasa terlalu bagus untuk jadi kenyataan, bisa jadi memang begitu.

Kita sudah melihat cukup banyak pembelajaran pahit dari korban wallet drainer. Tapi dengan literasi yang tepat, banyak dari serangan ini bisa dicegah. Edukasi, kehati-hatian, dan penggunaan alat yang tersedia bisa menjadi benteng pertama dalam menghadapi dunia Web3 yang semakin canggih… dan semakin berbahaya.


🛑 Apa Itu Wallet Drainer?

Wallet drainer adalah jenis serangan siber di dunia Web3 yang mencuri aset kripto dari dompet pengguna dengan memanfaatkan persetujuan transaksi yang tidak disadari. Biasanya terjadi melalui phishing situs palsu, smart contract berbahaya, atau tanda tangan digital yang dimanipulasi.

⚙️ Cara Kerja Wallet Drainer

Langkah-langkah umum serangan wallet drainer:

  1. Umpan – Pengguna diarahkan ke situs dApp palsu atau airdrop palsu.
  2. Persetujuan Token – Situs meminta pengguna menyetujui akses dompet.
  3. Eksploitasi – Setelah disetujui, wallet drainer bisa mengakses dan memindahkan token.
  4. Pengurasan – Semua aset di dompet dikuras secara otomatis ke wallet penyerang.

đź”’ Cara Mencegah Wallet Drainer

  • Gunakan extension keamanan seperti Wallet Guard atau Pocket Universe.
  • Cek URL dan pastikan situs resmi (hindari klik dari DM/iklan mencurigakan).
  • Tolak permintaan akses token yang tidak dimengerti.
  • Revoke izin secara berkala lewat situs seperti Revoke.cash atau Etherscan Token Approval Checker.
  • Simpan aset utama di hardware wallet yang tidak selalu online.

âť— Ringkasan

Apa itu Wallet Drainer?
Wallet drainer adalah teknik penipuan Web3 yang mencuri aset kripto pengguna melalui kontrak pintar atau situs phishing. Serangan ini biasanya terjadi setelah pengguna menyetujui akses dompet tanpa menyadari risiko.

Bagaimana cara mencegah wallet drainer?
Selalu verifikasi situs Web3, gunakan alat keamanan dompet, dan cabut izin token secara berkala untuk menghindari kehilangan aset.

Ingat — keamanan wallet adalah tanggung jawab pribadi. Dan ya, tidak ada tombol undo di blockchain.

Editor: Cyro Ilan

Disclaimer:

"Informasi di Coinbiograph hanya sebagai referensi, bukan saran investasi. Artikel ini tidak mendukung pembelian atau penjualan kripto tertentu.

Perdagangan keuangan, termasuk cryptocurrency, selalu berisiko. Risetlah sebelum berinvestasi. Keputusan ada pada Anda.

Gunakan platform resmi yang legal, terutama di Indonesia. Pilih platform kripto yang terdaftar oleh BAPPEBTI dan OJK klik disini."

Share:

Cyro Ilan

Cyro Ilan adalah penulis dan analis sekaligus CEO di Coinbiograph, media yang membahas dunia kripto dan blockchain. Saya dikenal karena gaya tulisannya yang jelas dan informatif, membantu pembaca kami memahami teknologi dan peluang di balik aset digital.

Also Read