Viralnya Karikatur Pendiri Pi Network: Fakta atau Salah Paham Massal di X?

Dunia kripto, berita bisa berumur pendek. Tapi dampaknya? Bisa bertahan selamanya—terutama saat informasi yang belum diverifikasi mulai menyebar tanpa kendali. Begitulah yang terjadi baru-baru ini dengan komunitas Pi Network, proyek yang dalam waktu relatif singkat berhasil menghimpun lebih dari 60 juta pengguna aktif di seluruh dunia.

Pada 25 April 2025, jagat X (dulunya Twitter) diguncang oleh unggahan dari akun bernama The Times of PiNetwork. Dengan lebih dari 28,7 ribu pengikut, akun ini mengklaim bahwa akun resmi Bitcoin telah membagikan karikatur Nicolas Kokkalis, sosok yang dipercaya sebagai pendiri Pi Network. Bahkan disebutkan unggahan itu telah terjadi dua kali—pertama pada 11 Januari 2024, dan lagi pada 25 April 2025.

Tentu saja, unggahan tersebut yang tersebar seperti api di musim kemarau. Komentar demi komentar bermunculan. Banyak pionir Pi merasa ini adalah bentuk pengakuan simbolik dari Bitcoin—sejenis restu tidak langsung dari proyek kripto paling bersejarah terhadap proyek yang sedang naik daun.

Tapi apakah itu benar?

Fakta Di Balik Karikatur Misterius

Unggahan yang viral tersebut mengutip sebuah tweet dari akun @Bitcoin, yang memang membagikan gambar karikatur seorang pria berjenggot, berkacamata, dengan gaya rambut yang cukup khas. Secara sepintas, memang bisa disalahartikan sebagai Nicolas Kokkalis. Terutama karena tidak ada keterangan langsung dalam gambar. Namun setelah penelusuran dilakukan—termasuk menggunakan chatbot Grok milik X—ternyata sosok dalam karikatur tersebut bukanlah Nicolas.

Itu adalah Hal Finney.

Sosok legendaris dalam dunia Bitcoin. Orang pertama yang menerima transaksi BTC langsung dari Satoshi Nakamoto pada tahun 2009. Seorang kriptografer awal yang begitu dihormati karena kontribusinya pada ekosistem Bitcoin. Hal Finney bukan nama baru—namanya sering disebut dalam berbagai forum Bitcoin sebagai salah satu “founding spirits” dari kripto itu sendiri.

Gambar tersebut hanyalah penghormatan, bukan pengumuman kerja sama.

Mengapa Ini Penting?

Yang membuat ini menarik—dan jujur saja, sedikit mengkhawatirkan—adalah bagaimana komunitas Pi langsung mengambil kesimpulan dari sebuah gambar tanpa konteks yang jelas. Sebuah kesalahan umum di media sosial, apalagi di ruang kripto yang bergerak cepat dan penuh spekulasi.

Begitu banyak pengguna yang mulai mempertanyakan, “Apakah ini pertanda Pi akan listing di Binance?” atau “Apakah Bitcoin mendukung Pi secara diam-diam?”

Kita di coinbiograph.com sudah cukup sering melihat pola ini:

  • Informasi ambigu muncul.
  • Komunitas menyebarkannya tanpa memverifikasi.
  • Harga token atau sentimen pasar terpengaruh.
  • Dan pada akhirnya, banyak yang kecewa karena telah mengambil keputusan berbasis asumsi.

Ini bukan kali pertama terjadi. Dan tidak akan jadi yang terakhir.

Pelajaran dari Kasus Ini

Satu hal yang bisa kita pelajari dari kejadian ini adalah: verifikasi sebelum beraksi. Dalam ekosistem digital saat ini, informasi menyebar terlalu cepat, tetapi sayangnya, tidak semua informasi itu benar.

Ingat:

  • Bukan karena akun tersebut punya centang biru berarti selalu kredibel.
  • Bukan karena postingan viral berarti akurat.
  • Dan bukan karena komunitas besar mempercayai sesuatu berarti itu adalah fakta.

Jika ada satu hal yang seharusnya kita jaga dalam dunia kripto, itu adalah skeptisisme yang sehat. Jangan mudah terhanyut hanya karena FOMO (Fear of Missing Out). Media sosial sering kali memperbesar gema komunitas, bukan kebenaran.

Apa Selanjutnya untuk Komunitas Pi?

Sampai saat ini, Pi Network memang belum terdaftar di Binance, meskipun beberapa bursa lain seperti HTX dan XT.com sudah mencantumkan pasangan perdagangan “IOU” (I Owe You)—bukan token sebenarnya. Token asli Pi masih belum benar-benar dapat ditransaksikan secara bebas karena jaringan mainnet Pi masih dalam fase tertutup. Artinya, token yang ditambang pengguna belum bisa ditarik atau dijual di luar ekosistem internalnya.

Artinya? Semua aktivitas perdagangan Pi di luar sana masih bersifat spekulatif.

Jangan Terjebak pada Narasi Viral

Viralitas bukanlah validasi. Dalam dunia kripto, penting sekali untuk melakukan pengecekan fakta dan menelusuri sumber informasi sebelum terpengaruh secara emosional—apalagi finansial.

Dan kalau pun postingan dari akun besar seperti @Bitcoin muncul lagi di masa depan, komunitas harus bijak. Ajukan pertanyaan. Telusuri konteks. Dan jangan langsung mengaitkannya dengan investasi.

Karena dalam dunia digital yang serba cepat ini, satu keputusan impulsif bisa menghapus tabungan hasil kerja keras bertahun-tahun hanya dalam hitungan detik.

Jadi, sebelum ikut tren, luangkan waktu sebentar untuk berpikir. Itu investasi terbaik yang bisa kita lakukan.

Editor: Niken Nirmala

Disclaimer:

"Informasi di Coinbiograph hanya sebagai referensi, bukan saran investasi. Artikel ini tidak mendukung pembelian atau penjualan kripto tertentu.

Perdagangan keuangan, termasuk cryptocurrency, selalu berisiko. Risetlah sebelum berinvestasi. Keputusan ada pada Anda.

Gunakan platform resmi yang legal, terutama di Indonesia. Pilih platform kripto yang terdaftar oleh BAPPEBTI dan OJK klik disini."

Share:

Niken Nirmala

Saya adalah Niken Nirmala asal Indonesia, hobi menulis

Also Read