TRON Dibobol! Rekayasa Sosial Kembali Jadi Senjata Utama dalam Dunia Kripto

Akun X resmi milik TRON—salah satu jaringan blockchain terbesar di dunia—tiba-tiba memposting sebuah tautan mencurigakan Pagi tanggal 2 Mei 2025. Dalam hitungan menit, komunitas kripto global dibuat bertanya-tanya: apakah ini pembaruan resmi dari TRON DAO, atau sesuatu yang lebih berbahaya?

Ternyata, yang terakhir itulah yang benar. TRON DAO kemudian mengonfirmasi bahwa akun X mereka telah dibobol dalam serangan rekayasa sosial yang terarah, dimulai pukul 09:25 waktu PST.

Sumber internal menyebutkan, penyerang tidak hanya memposting tautan berisi alamat kontrak yang mencurigakan, tetapi juga secara aktif mengirim pesan langsung ke para pengikut dan bahkan mulai mengikuti akun yang sebelumnya tidak dikenal. Misinya tampak jelas—membajak kepercayaan komunitas dan mengarahkannya ke kontrak pintar palsu.

“TRON DAO tidak akan pernah mengirim DM atau memposting alamat kontrak secara publik. Jika Anda mendapat DM dari kami pada 2 Mei, abaikan. Itu bukan dari kami,” tulis pernyataan resmi dari organisasi tersebut.

TRON segera mengidentifikasi beberapa akun Telegram dan X yang diduga terlibat dalam pelanggaran ini dan telah menggandeng penegak hukum untuk penyelidikan lanjutan.

Serangan yang Menargetkan Orang, Bukan Sistem

Kita sering bicara soal cold wallet, dua faktor otentikasi, hingga multisig. Tapi kenyataannya? Manusia tetap titik terlemah.

Dalam insiden ini, penyerang tidak membobol firewall atau mengeksploitasi celah teknis. Mereka memilih pendekatan yang jauh lebih klasik—rekayasa sosial.



Menurut laporan pasca-insiden TRON, pelaku menargetkan salah satu anggota tim dengan manipulasi psikologis yang canggih. Begitu kredensial berhasil dicuri, akun resmi pun diambil alih dan langsung digunakan sebagai corong serangan.

Ini bukan cerita baru di dunia kripto. Tapi tetap saja, ketika nama sebesar TRON menjadi korban, kita semua terpaksa mengakui satu hal: tidak ada yang benar-benar aman.

Kejadian Serupa Meningkat—Dan Nilainya Menggila

Sayangnya, ini bukan satu-satunya cerita dalam minggu ini.

Hanya beberapa hari sebelum insiden TRON, seorang lansia di AS kehilangan $330 juta dalam bentuk Bitcoin. Bukan karena malware atau celah protokol. Tapi karena penyerang berhasil menumbuhkan kepercayaan, memainkan emosi, dan mengambil alih akses dompet digital sang korban.

Kasus lain? Seorang individu dengan kekayaan bersih tinggi baru saja kehilangan lebih dari $40 juta BTC dalam aksi phishing yang rumit. Mulai dari email palsu, tiket dukungan palsu, hingga peniruan suara layanan pelanggan—semuanya digunakan untuk melewati lapisan keamanan.

Ini semua mengarah pada satu kesimpulan: rekayasa sosial sekarang jadi vektor serangan paling efektif di dunia kripto.

Data terbaru menyebutkan, 98% dari semua serangan siber kini dimulai dengan manipulasi manusia. Ya, bukan bug, bukan protokol yang salah kode—tetapi karena seseorang, entah bagaimana, dimanipulasi untuk mempercayai sesuatu yang tidak nyata.

Justin Sun Bereaksi—Komunitas Mendengarkan

Pendiri TRON, Justin Sun, tidak tinggal diam. Ia langsung meminta bursa OKX untuk membekukan dana yang mungkin terkait dengan serangan. Ia juga memposting ulang pernyataan resmi TRON dengan dua kata yang penuh makna:

“Tetap aman.”

Tanggapan dari komunitas pun cukup cepat. Beberapa pengguna mengaku hampir tergoda untuk mengklik tautan yang dibagikan oleh akun TRON sebelum menyadari ada sesuatu yang janggal.

Yang lain? Kurang beruntung. Beberapa korban sudah mentransfer dana ke kontrak palsu sebelum tim TRON bisa menghapus akses pelaku.

Komunitas kripto sudah cukup lama bermain di zona abu-abu. Tapi kini, zona itu makin berbahaya. Kita tidak hanya perlu menjaga dompet, tapi juga menjaga pikiran dan kebiasaan digital.

Karena di dunia kripto, kadang bukan kodenya yang lemah. Tapi manusianya yang terlalu percaya.

Untuk pembaruan lebih lanjut tentang keamanan blockchain dan dampak sosialnya, tetap terhubung bersama kami di CoinBiograph.com—tempat di mana informasi dan perlindungan berjalan beriringan.

Editor: Cyro Ilan

Disclaimer:

"Informasi di Coinbiograph hanya sebagai referensi, bukan saran investasi. Artikel ini tidak mendukung pembelian atau penjualan kripto tertentu.

Perdagangan keuangan, termasuk cryptocurrency, selalu berisiko. Risetlah sebelum berinvestasi. Keputusan ada pada Anda.

Gunakan platform resmi yang legal, terutama di Indonesia. Pilih platform kripto yang terdaftar oleh BAPPEBTI dan OJK klik disini."

Share:

Topics

Cyro Ilan

Cyro Ilan adalah penulis dan analis sekaligus CEO di Coinbiograph, media yang membahas dunia kripto dan blockchain. Saya dikenal karena gaya tulisannya yang jelas dan informatif, membantu pembaca kami memahami teknologi dan peluang di balik aset digital.

Also Read