SEC Tiba-Tiba Cabut Gugatan Binance, Ada Apa di Balik Layar?

SEC Binance

coinbiograph.com WASHINGTON, D.C. — Pada 29 Mei 2025, dalam langkah yang mengejutkan bahkan bagi veteran Wall Street, Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) resmi menarik gugatan perdata dua tahun lamanya terhadap Binance dan pendirinya, Changpeng Zhao. Pengajuan bersama antara pihak regulator dan Binance ini disertai catatan penting: dengan prasangka yang artinya tuduhan ini tak bisa diajukan ulang. Titik. Tamat.

Ini bukan sekadar penarikan kasus. Ini adalah gempa kecil dalam lanskap regulasi kripto Amerika Serikat.

Sumber: coinbiograph / courtlistener

Dari Penegakan Hukum ke Diplomasi Kripto?

Selama hampir dua tahun, gugatan SEC terhadap Binance menjadi simbol dari pendekatan “regulasi melalui penegakan hukum” yang digelorakan oleh mantan Ketua SEC, Gary Gensler. Tapi sejak pemerintahan Trump kembali berkuasa dan Ketua SEC baru, Mark Atkins, duduk di kursi panas, angin jelas berubah arah.

“Kami menyambut pembatalan ini sebagai bukti bahwa regulasi tidak bisa dibangun dari ruang sidang ke ruang sidang,” tulis akun resmi Binance dalam cuitannya tak lama setelah pengumuman. Dalam pernyataan yang tak kalah tajam, mereka berterima kasih pada Ketua Atkins dan pemerintahan Trump karena telah “melawan regulasi yang sembrono”.

Secara resmi, SEC menyatakan bahwa keputusan ini diambil “sebagai masalah kebijakan dan kebijaksanaan internal.” Tidak ada pengakuan bersalah baru. Tidak ada pertarungan tambahan di meja hijau. Tapi juga, tidak ada permintaan maaf.



Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar?

Selama April 2025, kami di CoinBiograph.com mencatat sejumlah perkembangan aneh: permohonan penangguhan, lalu perpanjangan waktu, dan obrolan yang kian intens di komunitas hukum kripto soal kompromi senyap yang sedang dijalin. Banyak analis melihat ini sebagai sinyal bahwa SEC tengah menilai ulang posisi mereka—atau dipaksa untuk melakukannya secara politis.

“Kalau kamu mengamati struktur gugatan awal, banyak yang terlalu luas—bahkan agresif,” ujar analis hukum sekuritas digital kami, Janine Meyer. “Ada ketakutan bahwa banyak tuntutan itu bisa menjadi preseden buruk bagi pasar.”

Dan ketakutan itu terbukti berdasar. SEC kini terlihat lebih memilih menyusun ulang pendekatannya daripada terus menekan bursa-bursa besar dengan litigasi mahal dan berlarut-larut.

Binance dan Zhao: Keluar dari Badai, Masuk ke Hujan Gerimis?

Meski ini terlihat sebagai “kemenangan besar” untuk Binance, seperti yang mereka sebutkan sendiri, perlu diingat bahwa hanya satu tahun lalu mereka menyelesaikan kasus terpisah dengan Departemen Kehakiman AS sebesar $4,3 miliar. Dalam penyelesaian itu, Binance dan Changpeng Zhao mengakui pelanggaran pidana dan menyetujui reformasi besar dalam protokol kepatuhan mereka.

Jadi, ini bukan cerita tentang perusahaan yang sepenuhnya bebas dari masalah hukum. Ini tentang pergeseran strategi negara terhadap sektor yang dulu dianggap penuh risiko, tapi kini dipandang sebagai bagian tak terelakkan dari infrastruktur keuangan masa depan.

Dan ya, banyak dari kita masih ingat bagaimana hanya dua tahun lalu pengacara Binance bahkan enggan tampil di hadapan media. Hari ini? Mereka mencuit dengan percaya diri.

Gugus Tugas Kripto SEC: Tangan Baru di Meja yang Lama

Salah satu hal yang tak boleh diabaikan dalam dokumen pengadilan adalah penyebutan “Crypto Task Force” baru SEC. Gugus tugas ini, yang dibentuk pada awal 2025, telah menjalin komunikasi lebih terbuka dengan pelaku industri, dan tampaknya punya agenda berbeda dari pendahulunya.

Kasus Coinbase, Kraken, ConsenSys semuanya mengarah pada hasil yang jauh lebih lunak dibanding pendekatan SEC era Gensler. Bahkan penyelidikan terhadap Circle dan Immutable dihentikan tanpa banyak bunyi. Yang lebih mengejutkan, gugatan terhadap raksasa DeFi seperti Uniswap dan pasar NFT OpenSea juga dihentikan begitu saja.

Apakah ini karena ketidakpastian hukum? Atau karena tekanan politik? Atau mungkin karena komunitas kripto makin cakap mengadvokasi posisinya di Washington?

Mungkin semua hal di atas.

Apa Artinya untuk Masa Depan Kripto di AS?

Secara strategis, ini bisa menjadi momen pergeseran yang setara dengan momen ketika PayPal mendapat lampu hijau dari regulator dua dekade lalu. Jika pendekatan regulasi berubah dari penegakan ke kolaborasi, banyak pelaku pasar bisa bernapas lebih lega. Tapi jangan salah—ini bukan berarti bebas dari regulasi.

“Kita sekarang melihat SEC yang beralih dari tongkat ke peta,” kata Meyer, dalam salah satu analisis mingguan internal CoinBiograph. “Tapi peta itu belum lengkap, dan jalan masih panjang.”

Investor ritel tetap harus waspada. Aturan baru bisa datang dalam bentuk pedoman teknis atau kebijakan komite. Tapi setidaknya, untuk saat ini, pendekatannya lebih mengajak bicara ketimbang mengancam.

Bagi komunitas kripto global, keputusan ini punya gema besar. Tidak hanya soal Binance—tapi tentang bagaimana AS sebagai pemain geopolitik menentukan sikapnya terhadap Web3, DeFi, dan seluruh infrastruktur keuangan digital yang sedang dibentuk ulang.

Apakah ini era baru? Mungkin. Tapi seperti biasa dalam kripto—apa pun bisa berubah dalam semalam.

Dan itulah yang membuatnya menarik.


Editor: Cyro Ilan

Disclaimer:

"Informasi di Coinbiograph hanya sebagai referensi, bukan saran investasi. Artikel ini tidak mendukung pembelian atau penjualan kripto tertentu.

Perdagangan keuangan, termasuk cryptocurrency, selalu berisiko. Risetlah sebelum berinvestasi. Keputusan ada pada Anda.

Gunakan platform resmi yang legal, terutama di Indonesia. Pilih platform kripto yang terdaftar oleh BAPPEBTI dan OJK dan daftar aset kripto resmi di Indonesia dan legal"

Share:

Related Topics

Cyro Ilan

Cyro Ilan adalah penulis dan analis sekaligus CEO di Coinbiograph, media yang membahas dunia kripto dan blockchain. Saya dikenal karena gaya tulisannya yang jelas dan informatif, membantu pembaca kami memahami teknologi dan peluang di balik aset digital.

Also Read