Meme Coin $DIDDY Meledak Lalu Runtuh, Netizen Bingung

MemeCoin DIDDY

Pada Kamis malam yang biasa, dunia kripto mendadak gempar.

Akun X milik Sean “Diddy” Combs — ya, Diddy yang itu — tiba-tiba mempromosikan sebuah koin meme baru bernama Diddy Coin ($DIDDY), yang katanya adalah “meme coin resmi” sang maestro musik. Dalam hitungan menit, grafik harga mulai menggila. Kapitalisasi pasar $DIDDY menembus angka mengejutkan: $181 juta.

Tapi kesenangan itu cuma berlangsung sebentar. Benar-benar sebentar.

Tak sampai dua jam kemudian, $DIDDY terjun bebas. Nilainya menyusut 79,5% menjadi hanya $37 juta. Dan bukan cuma harga yang bikin geger. Waktu dan konteks di balik peluncuran token ini justru membuat kisah ini lebih panas dari bara.

Karena begini: Combs saat ini sedang berada dalam sorotan hukum — menghadapi sidang konspirasi perdagangan seks dan pemerasan di New York. Tuduhan terhadapnya termasuk memaksa perempuan untuk ikut dalam apa yang dijuluki sebagai “freak-offs”, semacam pesta seksual privat yang menjijikkan.

Jadi ketika seseorang memutuskan untuk meluncurkan proyek kripto yang berkaitan langsung dengan namanya, sementara persidangan federal masih berjalan, banyak pihak — terutama jaksa — tidak melihatnya sebagai langkah lucu atau kreatif.

Dan jika itu belum cukup kontroversial, ada bagian plot twist lainnya.

Seseorang — dompet anonim — membeli $DIDDY senilai $349.800 sebelum unggahan Diddy di X. Setelah token melonjak, dompet itu menjual dalam 60 transaksi, menghasilkan $918.000 keuntungan. Ya, itu tiga kali lipat modal, dalam waktu hampir secepat unggahan Twitter bisa viral.

Coinbiograph.com mencatat bahwa peristiwa seperti ini bukan pertama kalinya selebriti (atau pihak yang mengaku mewakili mereka) meluncurkan token dadakan yang segera meledak, lalu rontok.

Tapi mari kita bahas nama besar lain yang ikut memanaskan situasi Ye (Kanye West). Sang artis kontroversial mengunggah ulang postingan Diddy, menambahkan emoji hati dan tagar “#FreeDiddy”. Efeknya? Kapitalisasi pasar naik sebentar ke $81,5 juta, lalu… boom, kembali terjun ke $32 juta.

Lalu siapa dalang di balik kekacauan ini?

Namanya Sahil Arora. Seorang promotor kripto selebriti yang tidak asing lagi di dunia memecoin dadakan. Arora mengklaim bahwa ia dihubungi oleh rapper Tory Lanez dan akhirnya berkoordinasi dengan King Combs, putra Diddy, untuk memposting promosi dari akun ayahnya.



Arora bahkan mengklaim bekerja sama dengan John Monopoly, manajer lama Ye, untuk mengatur repost tersebut. Bukti? Tangkapan layar DM Instagram, katanya.

Baik King Combs maupun Monopoly tidak memberikan komentar. Tapi riwayat Arora sendiri sudah cukup berbicara. Ia pernah bekerja dengan Caitlyn Jenner meluncurkan token tahun lalu, yang — menurut Jenner — meninggalkannya dengan banyak pertanyaan dan “uang yang belum dibayar.”

Dan pola ini terus berulang. Arora belakangan diketahui terlibat dalam peluncuran token bersama Jason Derulo, Rich the Kid, dan Lil Pump. Hampir semuanya mengikuti pola yang sama: naik kilat, jatuh dalam hitungan jam, lalu menghilang dari radar publik dengan investor ritel jadi korban utama.

Dari kacamata hukum, ini jauh dari candaan atau lelucon internet.

“Dari sudut pandang etika, ini buruk. Dari sudut pandang hukum, ini bisa sangat berbahaya,” jelas Givner. “Jaksa dapat menggunakan ini sebagai bukti eksploitasi yang terus berlangsung, dan bahkan bisa mengarah ke dakwaan finansial tambahan.

Kalau dilihat lebih dalam, ini bukan sekadar soal volatilitas pasar kripto atau keputusan promosi selebriti. Ini tentang persepsi publik, sinyal ke sistem hukum, dan seberapa jauh seseorang bersedia mempertaruhkan reputasi demi buzz digital.

Dalam iklim kripto yang semakin dipantau — dan dengan SEC yang makin agresif mengejar pelanggaran — peluncuran koin seperti $DIDDY di tengah krisis hukum bukan hanya sembrono. Bisa dibilang, itu seperti menuangkan bensin ke api yang sudah menyala.

Dan yang rugi? Lagi-lagi komunitas investor kecil. Mereka yang terlalu cepat percaya pada wajah familiar di layar, berharap bisa ikut meraup untung dari tren yang katanya lucu tapi nyatanya licik.

Jadi, pelajaran hari ini: kalau sebuah meme coin tiba-tiba muncul tepat di saat selebriti tengah disorot skandal, mungkin kita harus lebih hati-hati sebelum FOMO menyeret kita masuk.

Atau seperti yang pernah ditulis Coinbiograph dalam ulasannya tentang tren memecoin selebriti:

“Dalam dunia yang semakin kabur antara PR, promosi, dan penipuan, sinyal FOMO bisa berubah jadi sinyal SOS.”

Masih tertarik dengan meme coin dari figur kontroversial? Mungkin saatnya pakai lebih dari sekadar dompet. Gunakan akal juga.


Editor: Niken Nirmala

Disclaimer:

"Informasi di Coinbiograph hanya sebagai referensi, bukan saran investasi. Artikel ini tidak mendukung pembelian atau penjualan kripto tertentu.

Perdagangan keuangan, termasuk cryptocurrency, selalu berisiko. Risetlah sebelum berinvestasi. Keputusan ada pada Anda.

Gunakan platform resmi yang legal, terutama di Indonesia. Pilih platform kripto yang terdaftar oleh BAPPEBTI dan OJK dan daftar aset kripto resmi di Indonesia dan legal"

Share:

Related Topics

Niken Nirmala

Saya adalah Niken Nirmala asal Indonesia, hobi menulis

Also Read