Circle, perusahaan teknologi keuangan yang selama ini dikenal sebagai penerbit stablecoin USDC, kembali mengguncang dunia kripto dengan langkah yang terbilang berani—bahkan strategis. Lewat peluncuran Circle Payments Network (CPN), mereka tidak hanya ingin menjadi penerbit aset digital, tapi penyedia infrastruktur keuangan modern yang siap menggantikan tulang punggung lama sistem pembayaran global.
Dalam postingan terbarunya di X, Circle menyatakan dengan tegas: “Kami tidak hanya membangun stablecoin. Kami sedang membangun infrastruktur modern untuk pembayaran global.” Sebuah kalimat yang cukup menggambarkan ambisi mereka.
Announcing Circle Payments Network!
— Circle (@circle) April 21, 2025
A streamlined way for financial institutions to connect, orchestrating global money movement, powered by stablecoins like USDC and EURC for 24/7 real-time settlement.
Existing cross-border payments can be slow and expensive.
CPN is designed… pic.twitter.com/PIyHKRCPQP
Dan jika kita lihat lebih dekat, memang bukan omong kosong.
Pengiriman Uang “dengan Kecepatan Internet”
Konsep CPN cukup revolusioner: memungkinkan bank dan lembaga keuangan untuk memindahkan uang dalam bentuk dolar digital USDC atau euro digital EURC secara instan, 24/7, dengan biaya minimal dan tanpa jeda sistem banking tradisional.
Kalau biasanya pengiriman internasional butuh waktu 2-3 hari kerja—belum lagi hari libur bank—Circle menyasar nol jeda. Literal 24/7. Mirip dengan cara email bekerja, tetapi untuk uang.
Dan bukan hanya untuk transfer antar individu. CPN disebut-sebut mampu menangani kebutuhan bisnis seperti:
- Pembayaran faktur internasional,
- Penggajian global,
- Pengiriman uang ke keluarga di luar negeri,
- Hingga pembayaran kontraktor freelance secara real-time.
Dalam dunia yang makin serba remote, use case ini terasa sangat relevan. Bahkan mendesak.
Baca Juga: Menimbang Neiro Coin dalam Bayang-Bayang Bitcoin dan Ethereum
Fokus ke Negara Berkembang dan Koridor Remitansi Padat
Lebih dari 20 mitra awal telah ikut membentuk tahap desain jaringan ini. Nama-nama seperti dLocal, WorldRemit, BVNK, Yellow Card, dan Coins.ph bukan sembarang mitra. Mereka mewakili jembatan ke negara-negara berkembang—di mana kebutuhan akan sistem pembayaran cepat dan murah sangat nyata.
Contoh nyata: Filipina. Negara ini menerima miliaran dolar remitansi setiap tahun. Dengan mitra seperti Coins.ph yang aktif di kawasan tersebut, CPN memiliki potensi untuk memangkas biaya pengiriman uang secara signifikan, sambil meningkatkan kecepatan dan transparansi.
Menggoyang SWIFT? Mungkin. Tapi Belum Sekarang.
Perlu dicatat: ini bukan upaya pertama menggantikan sistem lama seperti SWIFT. Dan belum ada yang benar-benar berhasil.
Namun Circle mungkin punya pendekatan yang berbeda. Dengan stablecoin USDC yang sepenuhnya dicadangkan dan dukungan teknis dari bank besar seperti Deutsche Bank dan Standard Chartered sebagai penasihat, mereka tidak sekadar membangun infrastruktur—mereka membangun kredibilitas.
Dan kredibilitas itu penting. Terutama saat membidik pasar institusi keuangan tradisional.
Dari Stablecoin ke Infrastruktur Keuangan
Hingga April 2025, pasar stablecoin USD memiliki kapitalisasi pasar gabungan lebih dari $231 miliar, menurut CoinGecko.
Tether (USDT) masih mendominasi di angka $144 miliar, tapi USDC Circle tetap kuat di posisi kedua dengan sekitar $60 miliar. Dan ini kuncinya: USDC punya reputasi yang lebih kuat dalam hal transparansi dan audit dibanding Tether.
Dengan CPN, Circle mencoba mengubah narasi. Bukan cuma jadi penerbit USDC, tapi jadi fondasi infrastruktur pembayaran digital global—yang bisa diandalkan oleh institusi, bukan hanya DApps.
Lisensi Bank AS: Langkah Berikutnya?
Menurut laporan The Wall Street Journal pada hari Senin, Circle kabarnya sedang mengejar lisensi perbankan AS. Bersama BitGo dan pemain stablecoin lain seperti USD1 (yang secara mengejutkan terkait dengan keluarga Trump), langkah ini dilihat sebagai bagian dari perubahan geopolitik.
Dengan Trump memposisikan AS sebagai “bitcoin superpower”, narasi kripto bukan lagi perlawanan terhadap sistem keuangan tradisional. Justru mulai dipeluk—asal bisa terkontrol dan terpercaya.
Dan Circle, dengan ambisinya untuk menjadi jembatan antara stablecoin dan infrastruktur bank, bisa jadi pemain utama dalam transisi tersebut.
Catatan Akhir: Circle Paham, Infrastruktur Adalah Kunci
Banyak proyek Web3 bicara soal revolusi. Tapi hanya segelintir yang benar-benar membangun “jalan raya” agar ekonomi digital bisa mengalir bebas. Circle tampaknya tahu bahwa di masa depan, yang penting bukan cuma siapa yang punya koin—tapi siapa yang menggerakkannya dengan cara yang aman, cepat, dan dapat dipercaya.
Dan Circle Payments Network adalah upaya konkret ke arah sana.
Apakah ini akan menggantikan SWIFT? Mungkin belum sekarang. Tapi apakah ini awal dari jaringan keuangan yang lebih terbuka dan efisien? Hampir pasti. Kami di coinbiograph.com akan terus memantau.
Editor: Ari Pratama