Akhirnya Terhubung: Binance Buka Pintu untuk Warga Suriah Usai Pelonggaran Sanksi AS

Binance Suriah

Setelah bertahun-tahun hanya bisa mengamati dari kejauhan, kini warga Suriah akhirnya dapat masuk ke dunia kripto secara penuh. Dan momen ini datang bukan sekadar berita teknologi ini cerita tentang kesempatan, ketahanan, dan secercah harapan di tengah reruntuhnya ekonomi.

Pada 23 Mei lalu, sejarah bergeser sedikit bagi jutaan warga Suriah. OFAC kantor pengawas aset luar negeri milik Departemen Keuangan AS mengeluarkan Lisensi Umum 25, sebuah lisensi yang secara efektif menangguhkan sebagian sanksi terhadap Suriah. Sebuah keputusan yang mengejutkan sebagian analis geopolitik, tapi langsung membuka pintu bagi satu aktor besar dunia kripto Binance.

Tidak menunggu lama, Binance mengumumkan kembalinya layanan mereka di Suriah. “Selama bertahun-tahun, orang-orang di Suriah telah menyaksikan dunia kripto berkembang, tidak dapat berpartisipasi. Bukan karena pilihan, tetapi karena keadaan,” tulis ia rilis resmi di situsnya. Hal ini mungkin sederhana, tapi menyentuh sesuatu rasa tertinggal, dan kini, kemungkinan untuk menyusul.

Binance kini telah menawarkan akses penuh kepada warga Suriah. Mulai dari perdagangan spot dan futures, layanan staking, produk bunga, hingga pembayaran digital melalui Binance Pay. Tapi ini bukan hanya soal produk ini tentang inklusi. Binance menyebut bahwa mereka juga akan meluncurkan program edukasi dan panduan praktis untuk membantu warga Suriah menavigasi dunia kripto dengan aman.

Apakah ini hanya langkah PR? Sulit dikatakan. Tapi faktanya, kehadiran Binance ini datang di saat ekonomi Suriah sedang berada di titik yang sangat kritis.

Menurut Bank Dunia, ekonomi negara itu menyusut lebih dari 60% sejak 2010. Nilai tukar pound Suriah (SYP)? Telah tergerus lebih dari 99%. Situasi ini memaksa banyak warga bergantung pada remitansi informal dan simpanan dalam bentuk aset keras atau dalam beberapa kasus, aset digital yang dibeli diam-diam melalui jalur tidak resmi.

Binance mencatat bahwa tingginya minat terhadap kripto di Suriah bukanlah tren baru. Bahkan pada 2021, Suriah sempat masuk 10 besar dunia dalam penelusuran online terkait kripto. Namun, hingga sekarang, sebagian besar minat itu hanya tinggal wacana. Dengan sanksi, warga Suriah tidak bisa membuka akun, mengakses bursa, apalagi menarik dana dengan cara yang sah.

Dengan pelonggaran ini, semua berubah. “Warga Suriah sekarang dapat berpartisipasi dengan aman dalam ekonomi aset digital dengan 270+ juta pengguna Binance global,” kata Binance. Pernyataan itu tidak hanya menjual mimpi, tetapi juga realitas baru: bahwa koneksi digital bisa menjadi penyambung ekonomi bagi negara yang sebelumnya dikunci dari sistem keuangan global.

Yang menarik, ini terjadi hanya beberapa bulan setelah pemerintah Suriah mengumumkan rencana untuk melegalkan Bitcoin. Dalam rencana itu, Suriah disebut tengah menyusun kerangka hukum lengkap yang akan mencakup aktivitas jual beli, perdagangan, bahkan penambangan Bitcoin. Langkah ini dilihat sebagai bagian dari strategi pemulihan ekonomi dan upaya untuk mengintegrasikan Suriah ke dalam sistem ekonomi digital global, tanpa harus bergantung penuh pada mata uang fiat asing.

Namun, jalannya tentu tidak akan mulus. Infrastruktur digital di Suriah masih terbatas, dan banyak wilayah belum memiliki koneksi internet yang memadai. Ditambah lagi, literasi keuangan dan teknologi masih rendah. Di sinilah peran Binance menjadi menarik jika mereka benar-benar serius dengan inisiatif edukasi, hasilnya bisa signifikan.



Tentu, skeptisisme tetap ada. Beberapa pihak mempertanyakan apakah ini hanya bentuk perluasan pasar dari raksasa kripto atau memang ada niat tulus untuk mendukung pemulihan ekonomi yang berkelanjutan. Tapi satu hal pasti: akses telah dibuka. Dan itu sendiri adalah titik balik.

Dari sudut pandang coinbiograph.com, ini adalah contoh nyata di mana regulasi, politik, dan inovasi teknologi bertemu di satu titik dan ia menciptakan peluang yang tidak terduga.

Untuk warga Suriah, ini bukan tentang “cepat kaya dari Bitcoin.” Ini tentang memiliki pilihan finansial yang sah, di tengah negara yang selama ini penuh ketidakpastian. Dan untuk dunia kripto, ini jadi pengingat penting: teknologi ini bukan hanya untuk para trader di Singapura atau investor di Eropa. Di tempat seperti Suriah, kripto bisa jadi jalan keluar bukan pelarian, tapi pintu masuk ke masa depan yang lebih adil secara finansial.

Jika semuanya berjalan sesuai janji, cerita ini bisa menjadi bab baru dalam bagaimana kripto bukan hanya aset spekulatif, tapi alat pemulihan ekonomi nyata. Dan, untuk sekali ini, dunia kripto bukan hanya tentang angka, tetapi tentang manusia.


Editor: Cyro Ilan

Join Telegram Community

Disclaimer:

"Informasi di Coinbiograph hanya sebagai referensi, bukan saran investasi. Artikel ini tidak mendukung pembelian atau penjualan kripto tertentu.

Perdagangan keuangan, termasuk cryptocurrency, selalu berisiko. Risetlah sebelum berinvestasi. Keputusan ada pada Anda.

Gunakan platform resmi yang legal, terutama di Indonesia. Pilih platform kripto yang terdaftar oleh BAPPEBTI dan OJK dan daftar aset kripto resmi di Indonesia dan legal"

Share:

Related Topics

Cyro Ilan

Cyro Ilan adalah penulis dan analis sekaligus CEO di Coinbiograph, media yang membahas dunia kripto dan blockchain. Saya dikenal karena gaya tulisannya yang jelas dan informatif, membantu pembaca kami memahami teknologi dan peluang di balik aset digital.

Also Read