Pasar kripto kembali menunjukkan betapa rentannya ia terhadap ketegangan geopolitik — dan kali ini, tarif baja dan aluminium yang diumumkan Presiden Donald Trump jadi pemicunya.
Senin pagi, para pedagang terbangun dengan guncangan. Setelah sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa di $111.000 hanya seminggu lalu, harga Bitcoin (BTC) kini meluncur turun ke $104.000. Penurunan 1% dalam 24 jam memang terdengar kecil, tapi dalam lanskap kripto, itu cukup untuk menghapus miliaran dolar nilai pasar.
Ethereum (ETH)? Stabil, nyaris tidak bergerak di angka $2.538. Tapi Solana (SOL) dan XRP mencatat penurunan kecil — masing-masing 2% dan 0,6%. Dan yang lebih penting: total kapitalisasi pasar kripto tergelincir 2,2%, kini berada di angka $3,38 triliun. Ya, triliun.
Tarif Trump: Sentimen atau Signal?
“Tarif akan dinaikkan dua kali lipat menjadi 50%,” ujar Trump pekan lalu. Ucapannya, yang disampaikan lewat Truth Social, langsung memantik reaksi. Tidak hanya dari sektor industri dan manufaktur global, tetapi juga dari pasar yang mungkin tampak tidak berkaitan langsung — pasar kripto.
Tapi kita tahu, kripto itu bukan hanya soal teknologi. Ini juga tentang sentimen.
Paul Howard dari Wincent mengatakan kepada Coinbiograph bahwa volatilitas kali ini punya akar di kombinasi pernyataan Trump dan ekspektasi terhadap komentar Jerome Powell minggu ini. “Pasar sedang menunggu sinyal dari Powell. Selama ketidakpastian ini berlangsung, BTC bisa bermain-main antara $100.000 dan $110.000,” katanya.
Kejutan ETF: Arus Keluar Besar, Tapi BlackRock Gerak
Mungkin bagian paling mengejutkan dari minggu ini datang dari arena ETF — instrumen keuangan yang telah membantu mendekatkan investor institusional ke Bitcoin dan Ethereum.
Data dari SoSoValue menunjukkan bahwa pada 30 Mei lalu, ETF BTC dan ETH di AS mencatat arus keluar sebesar $616 juta. Iya, bukan salah ketik. Enam ratus juta dolar keluar dari pasar dalam sehari.
Tapi ada juga titik terang kecil: ETF spot Bitcoin masih menarik arus masuk sebesar $70 juta. Dan yang mencolok — BlackRock, raksasa manajemen aset dunia, menyetor 4.113 BTC ke Coinbase Prime, bernilai sekitar $429 juta. Ini adalah pergerakan pertama BlackRock menuju potensi penjualan setelah lebih dari sebulan pembelian rutin.
Langkah ini dilacak oleh LookOnChain dan, walau belum dikonfirmasi secara resmi, banyak pelaku pasar membaca ini sebagai sinyal bahwa bahkan institusi terbesar pun sedang memposisikan ulang portofolionya.
BlackRock deposited 4,113 $BTC ($429.4M) to #CoinbasePrime 2 hours ago — its first move to sell after more than a month of consistent buying.https://t.co/qmuDIrP9my pic.twitter.com/jV7aFszKZi
— Lookonchain (@lookonchain) June 2, 2025
Likuidasi Masif: $156 Juta Dihapus dalam Semalam
Di sisi perdagangan leverage, hari Senin juga membawa kabar yang… tidak menyenangkan.
Data dari CoinGlass mengungkap bahwa lebih dari $156 juta dilikuidasi hanya dalam 24 jam. Sebanyak 73.559 pedagang terdampak — kebanyakan dari posisi long yang terburu-buru dibuka saat Bitcoin mendekati ATH (All-Time High) minggu lalu.
Sekitar $45 juta dari jumlah itu datang dari BTC, diikuti oleh ETH sebesar $36 juta. Ini adalah pengingat pahit bahwa leverage, bila digunakan tanpa manajemen risiko yang disiplin, bisa menjadi bumerang yang mematikan.
Arus Masuk Mingguan Masih Positif, Tapi AuM Turun
Menariknya, meski volatilitas mengguncang, produk investasi aset digital tetap mencatat arus masuk mingguan sebesar $286 juta menurut laporan CoinShares. Total tujuh minggu kini mencapai $10,9 miliar.
Ethereum memimpin minggu lalu dengan $321 juta arus masuk — tertinggi dalam enam minggu terakhir sejak Desember 2024. Sementara itu, Bitcoin justru berbalik arah dengan arus keluar sebesar $8 juta.
Tapi ada satu angka yang bikin alis terangkat: total aset yang dikelola (AuM) turun dari puncaknya $187 miliar menjadi $177 miliar dalam seminggu.
Laporan CoinShares menyebutkan bahwa penyebab utamanya adalah “volatilitas pasar yang dipicu oleh ketidakpastian atas tarif AS.”
Editor: Cyro Ilan