Kalau kamu baru terjun ke dunia kripto dan langsung tergoda untuk beli token yang dipromosikan selebritas—berhenti sebentar. Tarik napas. Mungkin ini saat yang tepat untuk bertanya: “Siapa sebenarnya di balik layar?”
Karena kalau nama Sahil Arora muncul di situ, besar kemungkinan kamu sedang menyaksikan drama crypto-verse edisi terbaru—dengan twist lebih liar dari sinetron sore hari.
Dari ATM Bitcoin ke Pump-and-Dump Memecoin
Tak banyak yang tahu bahwa Arora memulai perjalanannya di tahun 2017 dengan meluncurkan Vuzelaa Group, perusahaan yang katanya memasang ATM Bitcoin di India. Kedengarannya visioner, kan? Tapi dari situlah semua ini dimulai.
1/ An investigation into Sahil, featuring unseen footage, who made $30M in 2024 by launching tokens for celebrities—most of which dumped to zero
— Bubblemaps (@bubblemaps) August 14, 2024
↓ 🧵 pic.twitter.com/iSo1kFTSdO
Lompatan ke tahun 2024, nama Arora berulang kali muncul di jagat on-chain, bukan karena prestasi teknologi… tapi karena dugaan manipulasi pasar dan praktik pump-and-dump yang melibatkan sederet selebritas dari Caitlyn Jenner sampai Iggy Azalea.
Kalau dulu selebritas endorse parfum dan produk skincare, kini—dalam ekosistem penuh risiko ini—mereka dipakai memoles memecoin yang nasibnya tragis. Bukan hanya sekali dua kali. Banyak.
Token JENNER Naik Daun, Lalu Terjun Bebas
Ambil contoh JENNER. Token ini sempat menyentuh kapitalisasi pasar $42 juta—angka yang bikin investor awam merasa seperti menang lotre. Tapi hanya dalam waktu singkat, nilainya rontok ke bawah $650.000.
Drop 98% bukan koreksi, itu hampir penghapusan total.
Dan kalau kamu berpikir itu kejadian luar biasa, tunggu sampai dengar statistik dari 30 memecoin selebritas lainnya. Sebanyak 24 di antaranya kehilangan lebih dari 88% nilai pasar hanya dalam beberapa bulan.
Iggy Melawan, MOTHER Naik… Lalu Ikut Terjun
Iggy Azalea sempat jadi sorotan karena ia membantah keterlibatannya dalam peluncuran token IGGY yang dipromosikan oleh Arora. Malah, katanya, screenshot peluncuran token tersebut palsu.
Sebagai respons, Iggy meluncurkan token miliknya sendiri, MOTHER. Token ini sempat viral—bahkan mencapai valuasi $200 juta pada bulan Juni.
Tapi seperti mimpi yang terlalu indah untuk jadi nyata, token itu kini hanya bernilai sekitar $38 juta. Bagi investor awal, itu bukan koreksi—itu adalah pelajaran mahal yang dibayar tunai (dan mungkin dengan air mata).
Di Balik Layar: Token, Influencer, dan Exit Liquidity
Menurut investigasi Bubblemaps, skema Arora cukup canggih. Ia akan menghubungi selebritas—seringkali dengan iming-iming ratusan ribu dolar untuk mempromosikan token di akun X (Twitter) mereka.
Masalahnya? Dia sendiri memegang hampir semua suplai token tersebut.
Begitu tweet dipublikasikan dan investor eceran mulai membeli karena efek selebritas, Arora diduga mulai menjual secara besar-besaran. Hasilnya: harga hancur, dan audiens selebritas jadi exit liquidity.
Memecoin AI Teratas — Ketika Humor dan Kecerdasan Buatan Menguasai Dunia Kripto
Memecoin dulunya dikenal cuma sebagai pelarian lucu di tengah keseriusan dunia kripto….
Dan menurut ZachXBT, si detektif on-chain independen, Arora mungkin sudah mengantongi keuntungan bersih antara $2 juta hingga $3 juta dari memecoin-memecoin ini.
Just is a bad look when your team says it’s $26M stolen when it is much lower at $2M-3M due to mistaking an exchange hot wallet for personal Sahil’s Wallet.
— ZachXBT (@zachxbt) August 15, 2024
You have not made any correction in your post even after being proven it’s entirely wrong and it comes across as you… pic.twitter.com/TvmrwuHx5q
Zach membantah klaim bahwa Arora meraup $26 juta, menyebut bahwa Bubblemaps keliru mengidentifikasi dompet Poloniex. Tapi tetap saja, jutaan dolar dari proyek kontroversial bukan hal kecil.
He would then send funds to multiple CEX deposit
— Bubblemaps (@bubblemaps) August 14, 2024
Since the beginning of the year, Sahil off ramped $26.4 million
• Jan: $3M
• Feb: $1.8M
• Mar: $3.2M
• Apr: $2.5M
• May: $4.8M
• Jun: $2.5M
• Jul: $2M
• Aug: $6.6M
Not including funds left in other addresses
“Butuh Otak untuk Melakukan Itu”
Komentar Arora kepada The Defiant menambahkan lapisan baru dalam absurditas ini. Bukannya membantah, ia malah membanggakan: “Diperlukan banyak otak untuk melakukan itu.”
Tentu saja, komentar ini memperkuat kesan bahwa dunia kripto telah menjadi ladang eksperimentasi sosial bagi mereka yang cukup berani—atau cukup manipulatif—untuk memainkan aturan tanpa melanggar hukum secara eksplisit.
Dari Rich the Kid Sampai Jason Derulo
Bahkan rapper Rich the Kid menuduh Arora meretas akun X-nya untuk mempromosikan token RICH. Dalam kasus lain, Bubblemaps mengungkap percakapan yang diduga menunjukkan Arora menawarkan $200.000 kepada Jason Derulo untuk sekali tweet promosi token.
Lagi-lagi, formula yang sama: selebritas promosi, investor FOMO, token naik… dan jatuh sesudahnya.
Selebriti Jadi Simbol Ketidakpercayaan?
Investor seperti Evan Luthra yang pernah memasukkan $100.000 ke token MOTHER dan JASON kini hanya memegang sisa nilai sekitar $10.000.
Ia menyimpulkan dengan getir: “Saya tidak akan pernah mempercayai selebritas lagi.”
Dan siapa yang bisa menyalahkannya?
Pelajaran untuk Komunitas Kripto
Semua ini menyisakan satu pertanyaan penting: Apa kita sudah cukup belajar dari masa lalu?
Kita pernah punya Bitconnect, lalu SaveTheKids, dan kini muncul drama Arora yang terasa seperti reboot sinetron lama dengan aktor baru.
CoinBiograph.com mencatat berulang kali bahwa memecoin bukan hanya soal humor atau budaya internet. Di tangan yang salah, mereka bisa jadi alat eksploitasi yang sangat efektif.
Karena satu hal yang pasti: pasar kripto tidak kekurangan token. Tapi yang langka adalah integritas, transparansi, dan edukasi.
Sahil Arora diduga merancang skema memecoin selebritas dan meraup jutaan dolar. Dari Iggy Azalea hingga Rich the Kid, para bintang terjerat proyek yang jatuh nilainya drastis. Pelajaran pahit: jangan percaya token cuma karena dipromosikan selebriti.
Editor: Niken Nirmala