Lonjakan Memecoin di Solana Ikuti Jejak Bitcoin

Memecoin Bitcoin

Kembalinya euforia di dunia memecoin tak hanya terjadi di sudut gelap Reddit atau Twitter/X. Ia meledak nyata—terukur dan tercatat. Solana, yang selama ini dikenal sebagai blockchain ‘cepat tapi murah’, kini kembali menjadi panggung utama pergerakan uang super volatile: memecoin.

April-Mei: Rollercoaster yang Naik

Menurut data dari Blockworks yang diolah oleh tim analis Coinbiograph.com, aktivitas perdagangan memecoin di jaringan Solana mencatat lonjakan luar biasa. Dari rata-rata harian, volume naik 46% hanya dalam sebulan—dari April ke Mei. Hingga 21 Mei, total volume bulanan sudah mencapai $58,7 miliar. Angka ini bukan hanya besar, tapi juga melampaui catatan April sebesar $1 miliar lebih.

Ini artinya? Kegilaan memecoin di Solana bukan cuma bertahan—ia membesar.

Sebagai perbandingan, memecoin sekarang menyumbang 64,6% dari seluruh volume perdagangan Solana. Naik dari 56% di bulan sebelumnya. Kita berbicara soal dua pertiga pasar, hanya untuk koin-koin yang sebagian besar… ya, bercanda.

Bitcoin dan Korelasi yang Tak Terelakkan

Lonjakan volume ini terjadi tepat setelah Bitcoin melampaui ambang psikologis $100.000 pada 8 Mei. Apakah ini kebetulan? Tidak juga. Menurut data Artemis, volume perdagangan memecoin Solana pada hari itu menembus hampir $4,2 miliar—rekor harian tertinggi sejak 15 Februari.

Pola ini mengingatkan pada pasar bullish sebelumnya. Saat Bitcoin naik, investor mencari alternatif berisiko tinggi, tinggi imbal hasil—dan memecoin adalah jawaban termudah.

Dan bukan cuma volume yang naik. Harga juga. Rata-rata, sektor memecoin naik 59% selama bulan lalu. Ini menjadikannya sektor berkinerja terbaik kelima dari 22 sektor kripto.

Namun… Apakah Investor Benar-Benar Percaya?

Kita mungkin tergoda menyimpulkan bahwa kepercayaan sudah pulih. Tapi angka tak selalu mencerminkan perasaan pasar. Meski volume perdagangan memecoin Solana terus naik—volume mingguan tumbuh 16% rata-rata sejak 7 April—sentimen investor masih terbelah.



Kenapa? Salah satunya karena bayang-bayang LIBRA, skandal memecoin yang pecah pada bulan Februari. Ingat LIBRA? Token yang tiba-tiba meroket setelah disebut oleh Presiden Argentina Javier Milei sebagai alat potensial untuk mendanai UMKM.

Hanya dua hari setelah pengumuman itu, LIBRA—yang sempat mencapai kapitalisasi pasar $4,5 miliar—terjun bebas 95%.

Kecurigaan dan Kode Tak Tertulis

Apa yang membuat kasus LIBRA lebih panas adalah laporan Nansen yang menunjukkan dua dompet berhasil meraup lebih dari $10 juta dari pump-and-dump ini. Mereka membeli sebelum pengumuman Milei, dan menjual tepat di puncak harga $4,55.

Ya, kamu tidak salah baca. Beli sebelum hype, jual di puncak. Pola klasik. Banyak yang percaya ini bukan sekadar kebetulan—ini diduga sebagai bentuk aktivitas orang dalam (insider trading). Dan bagi pasar yang masih muda dan belum sepenuhnya teregulasi, tuduhan seperti ini sangat merusak kepercayaan.

Itulah kenapa, meskipun volume naik, banyak investor masih waspada. Seperti kata salah satu trader Solana yang kami wawancarai secara anonim: “Kita bisa bermain, tapi jangan bawa tabungan anak sekolah. Ini bukan tempat untuk orang yang cari stabilitas.”

Volume Meningkat, Tapi Luka Belum Sembuh

Periode antara 12 dan 18 Mei mencatat volume mingguan hampir $24 miliar—level tertinggi sejak pertengahan Februari. Tapi ironisnya, ini terjadi dalam suasana pasar yang belum sepenuhnya move on dari drama LIBRA.

Saat Presiden Donald Trump menandatangani perintah eksekutif terkait tarif perdagangan awal Februari, pasar memecoin juga terguncang. Namun dampak lebih dalam justru datang dari LIBRA dan implikasinya.

Kini, meskipun volume dan harga terlihat sehat, kita tak bisa abaikan trauma kolektif pasar. Investor masih belajar dari pelajaran mahal: bahwa di balik meme dan tawa, ada risiko serius di dunia memecoin.

Pasar Bisa Naik, Tapi Percaya Butuh Waktu

Solana menunjukkan betapa cepat dan kuatnya gelombang spekulasi bisa datang. Tapi juga, betapa mudahnya kepercayaan bisa runtuh hanya karena satu insiden.

Memecoin mungkin terlihat lucu, bahkan menguntungkan. Tapi mereka juga mengingatkan kita, terutama pasca insiden LIBRA, bahwa di ruang kripto, yang tertawa paling akhir bukan yang ikut pertama kali—tapi yang tahu kapan harus keluar.

Sebagai media yang terus memantau ruang ini, Coinbiograph.com menyarankan agar pembaca tetap waspada. Jangan hanya melihat volume dan harga. Lihat juga narasi di balik layar. Karena di dunia memecoin, kadang yang paling mahal bukan token-nya, tapi pelajarannya.


Editor: Niken Nirmala

Disclaimer:

"Informasi di Coinbiograph hanya sebagai referensi, bukan saran investasi. Artikel ini tidak mendukung pembelian atau penjualan kripto tertentu.

Perdagangan keuangan, termasuk cryptocurrency, selalu berisiko. Risetlah sebelum berinvestasi. Keputusan ada pada Anda.

Gunakan platform resmi yang legal, terutama di Indonesia. Pilih platform kripto yang terdaftar oleh BAPPEBTI dan OJK dan daftar aset kripto resmi di Indonesia dan legal"

Share:

Niken Nirmala

Saya adalah Niken Nirmala asal Indonesia, hobi menulis

Also Read