Bitcoin kembali menjadi sorotan malam ini setelah mengalami koreksi ringan. Berdasarkan data terbaru dari CoinMarketCap, harga Bitcoin (BTC) tercatat di Rp 1.583.337.868, mengalami penurunan sekitar 1,24% dalam 24 jam terakhir. Meskipun begitu, suasana pasar tetap dipenuhi optimisme, terutama dari kalangan investor jangka panjang.
Volume perdagangan Bitcoin dalam sehari terakhir menyentuh angka Rp 353,29 triliun, sebuah angka yang cukup mencolok. Ini menandakan bahwa aktivitas jual beli tetap berjalan dinamis, bahkan saat harga bergerak ke bawah. Kapitalisasi pasar Bitcoin saat ini mencapai Rp 31,43 kuadriliun, mempertegas statusnya sebagai raja aset kripto.
Jika menengok lebih dalam, Bitcoin minggu ini sempat mencatatkan harga tertinggi di Rp 1.606.628.431, sebelum akhirnya bergerak melemah ke posisi terendah di kisaran Rp 1.578.503.803. Pergerakan ini sebenarnya cukup wajar. Bitcoin — seperti yang sering kita lihat — memang dikenal dengan volatilitasnya yang bikin jantung dag-dig-dug, tapi juga menyimpan potensi pertumbuhan jangka panjang yang tak bisa diabaikan.
Faktor Fundamental Tetap Kuat
Apa yang membuat investor tetap bertahan? Salah satunya adalah fundamental Bitcoin yang kian solid. Saat ini, sudah sekitar 94,55% dari total suplai Bitcoin yang berhasil ditambang, dengan 19,85 juta BTC beredar dari total maksimum 21 juta BTC. Semakin mendekati batas tersebut, tekanan terhadap sisi suplai semakin terasa, yang bisa menjadi pendorong harga dalam jangka panjang.
Beberapa analis mencatat bahwa koreksi ini lebih banyak dipicu faktor jangka pendek seperti pengambilan keuntungan dan ketidakpastian regulasi di beberapa negara. Namun di sisi lain, adopsi institusional terhadap Bitcoin tidak menunjukkan tanda-tanda melambat. Justru, beberapa nama besar di sektor keuangan dilaporkan menambah posisi mereka di tengah penurunan harga ini.
Belajar dari Dinamika Pasar
Kalau melihat dinamika ini, satu hal penting yang bisa kita tarik adalah pentingnya kesabaran dalam berinvestasi di aset kripto. Terkadang, penurunan harga memang terasa mengguncang — apalagi buat investor baru — tapi bagi yang sudah malang melintang di dunia kripto, situasi seperti ini justru dianggap peluang.
Salah satu pelajaran menarik yang sempat disorot di forum Coinbiograph beberapa waktu lalu adalah kasus seorang investor retail yang membeli Bitcoin saat harga menyentuh Rp 1,2 miliar tahun lalu. Alih-alih panik saat harga sempat anjlok, ia tetap menahan asetnya dan kini menikmati kenaikan nilai lebih dari 30%. Tidak mudah memang — butuh mental baja dan keyakinan kuat pada potensi aset digital ini.
Penutup: Tetap Waspada, Tetap Terbuka
Hari ini mungkin Bitcoin turun, tapi cerita jangka panjangnya belum berubah. Tetap saja, pasar kripto bukan tanpa risiko. Kita harus ingat bahwa volatilitas adalah bagian dari ekosistem ini. Seperti kata pepatah lama di dunia investasi, “Jangan taruh semua telur dalam satu keranjang.”
Untuk sekarang, penting bagi siapa pun yang berkecimpung di dunia kripto untuk terus memperbarui informasi dari sumber tepercaya seperti CoinMarketCap dan memahami setiap pergerakan pasar, sekecil apa pun itu.
Editor: Cyro Ilan