Bitcoin dan Emas Melonjak Bersamaan — Dolar Melemah, Trump Menggertak, dan Pasar Bersiap

Coinbiograph.com – Di tengah suasana panas politik, gejolak ekonomi global, dan dolar yang terus melemah, dua aset yang paling sering disebut sebagai pelindung nilai kini kembali mendominasi panggung utama: emas dan Bitcoin. Masing-masing melesat ke level signifikan, dengan emas menembus rekor baru di $3.400 per ons dan Bitcoin merangkak naik ke $87.500—level tertingginya dalam satu setengah bulan terakhir.

Keduanya tampak menari di irama ketidakpastian yang sama, seperti sedang saling menyalakan lampu sorot. Dan anehnya, semua ini dimulai dengan satu kalimat khas dari Donald Trump. (21/04)

“Aturan emas negosiasi dan kesuksesan: Siapa yang punya emas, dialah yang membuat aturan,” tulis Trump di Truth Social.

Pernyataan itu diikuti oleh lonjakan emas beberapa jam kemudian. Harga melambung, dan para analis—mungkin setengah serius, setengah panik—langsung mengaitkannya dengan retorika uang keras dari Trump dan serangan publiknya terhadap Jerome Powell, Ketua Federal Reserve.

Trump vs Powell: Ketegangan yang Menekan Dolar

Trump tidak main-main. Beberapa hari lalu, ia terang-terangan menyatakan keinginannya untuk memecat Powell, menyebut bahwa suku bunga saat ini “terlalu tinggi untuk terlalu lama.” Sontak pasar terkejut, dan prediksi Polymarket menunjukkan peluang penggulingan Powell sempat naik ke 21%.

Reaksi cepat datang dari Senator Elizabeth Warren yang memperingatkan: “Jika Ketua Powell bisa dipecat oleh presiden, itu akan menghancurkan pasar.” Retorika semacam ini membuat dolar goyah. Indeks dolar AS (DXY) turun mendekati 98—level terendah sejak awal 2022.

Dolar yang melemah? Artinya investor mencari pelabuhan baru. Dan itulah saat emas dan Bitcoin mulai bersinar.

Bitcoin, Safe Haven atau Tidak? Kini Mulai Diuji Lagi

Selama bertahun-tahun, narasi “emas digital” tampak seperti mimpi indah yang belum terealisasi. Bitcoin, meski disebut-sebut sebagai pelindung nilai, justru sering bergerak seiring Nasdaq, bukan seperti emas.

Geoff Kendrick dari Standard Chartered bahkan menyindir dalam laporannya bulan Maret lalu, “Bitcoin belum bertingkah seperti aset safe haven. Ia lebih seperti saham teknologi yang agak bandel.”

Tapi sesuatu berubah minggu ini.

Untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan, Bitcoin melaju naik sementara saham berjangka malah merosot. Thomas Fahrer dari Apollo mencuit, “Bitcoin naik sementara S&P dan Nasdaq jatuh. Pasar mulai memperlakukannya sebagai sistem keuangan alternatif.”

Itu penting.

Karena selama ini, Bitcoin dianggap masih terlalu reaktif terhadap sentimen teknologi dan kurang bisa berdiri sendiri sebagai aset lindung nilai. Tapi jika tren ini berlanjut—dan itu masih tanda tanya besar—maka Bitcoin bisa saja mulai masuk ke dalam daftar “aset aman” yang sesungguhnya.

Tarif China dan Sinyal dari Beijing

Di sisi lain, tensi dagang kembali memanas. Trump menggandakan tarif terhadap impor dari China, mendorong peringatan keras dari Beijing. Tiongkok tidak tinggal diam, menyatakan akan mengambil “tindakan balasan yang tegas.”

Investor mulai menyadari, kita mungkin sedang berjalan menuju putaran baru perang dagang. Dan sejarah mengajarkan: setiap kali rantai pasokan global terguncang, logam mulia dan aset desentralisasi seperti Bitcoin kerap ikut terbawa arus—kadang ke atas, kadang ke jurang. Tapi kali ini, keduanya naik bersamaan.

Apa Selanjutnya?

Kenaikan 3,4% Bitcoin dalam 24 jam terakhir mungkin tampak biasa bagi penggemar crypto. Tapi konteksnya kali ini berbeda. Ini bukan karena ETF baru, atau upgrade jaringan. Ini soal geopolitik, ketidakpastian bank sentral, dan dolar yang loyo.

Ethereum juga ikut merangkak naik 3,2% ke $1.640, walaupun narasi safe haven-nya tak sekuat Bitcoin.

Kini, pasar tengah menyaksikan, apakah Bitcoin akan benar-benar keluar dari bayang-bayang Nasdaq dan membuktikan dirinya layak berdiri di samping emas.

Kami di coinbiograph.com melihat ini sebagai peluang dan pengujian. Tidak semua investor siap, tapi semua orang memperhatikan.

Seperti yang dikatakan oleh seorang analis lama di pasar derivatif:

“Pasar suka cerita. Dan saat ini, cerita Bitcoin sedang ditulis ulang.”

Jika tren ini berlanjut, Bitcoin bukan hanya akan menjadi emas digital—ia bisa menjadi mercusuar baru saat badai ekonomi datang.

Dan dalam ekonomi modern yang penuh gejolak, satu hal jadi makin jelas: siapa pun yang pegang alternatif dari sistem keuangan tradisional, sedang berada di posisi yang kuat.


Editor: Cyro Ilan

Disclaimer:

"Informasi di Coinbiograph hanya sebagai referensi, bukan saran investasi. Artikel ini tidak mendukung pembelian atau penjualan kripto tertentu.

Perdagangan keuangan, termasuk cryptocurrency, selalu berisiko. Risetlah sebelum berinvestasi. Keputusan ada pada Anda.

Gunakan platform resmi yang legal, terutama di Indonesia. Pilih platform kripto yang terdaftar oleh BAPPEBTI dan OJK klik disini."

Share:

Cyro Ilan

Cyro Ilan adalah penulis dan analis sekaligus CEO di Coinbiograph, media yang membahas dunia kripto dan blockchain. Saya dikenal karena gaya tulisannya yang jelas dan informatif, membantu pembaca kami memahami teknologi dan peluang di balik aset digital.

Also Read