Kelebihan dan Kekurangan Aplikasi Pluang: Menelusuri Kenyamanan Investasi Digital di Tengah Gempuran Fintech

Kelebihan dan Kekurangan Aplikasi Pluang: Menelusuri Kenyamanan Investasi Digital di Tengah Gempuran Fintech

Di tengah riuhnya platform investasi yang terus bermunculan, nama Pluang muncul sebagai salah satu pionir yang cukup mencuri perhatian pengguna di Indonesia. Sejak pertama kali dikenal luas oleh publik, aplikasi ini langsung menancapkan taringnya di segmen investasi digital—menawarkan akses ke berbagai instrumen seperti emas digital, reksa dana, saham AS, dan aset kripto. Tapi, tentu saja, seperti aplikasi lainnya, Pluang datang dengan paket lengkap: kelebihan yang menggoda dan kekurangan yang patut dicermati.

Yang Membuat Pluang Layak Dicoba

Satu hal yang pertama kali terasa ketika membuka Pluang adalah antarmuka aplikasinya yang rapi dan ramah pengguna. Tidak butuh waktu lama untuk memahami bagaimana membeli emas digital atau memulai investasi saham AS. Bagi investor pemula, ini adalah nilai plus yang sangat besar. Tidak ada menu yang membingungkan atau jargon teknis yang membuat orang mundur pelan-pelan.

Selain itu, Pluang punya satu fitur menarik: akses multi-aset dalam satu platform. Pengguna bisa berinvestasi di emas, indeks saham AS, reksa dana, dan aset kripto hanya dengan satu akun. Ini bukan hal kecil. Banyak aplikasi lain yang hanya fokus pada satu jenis produk saja—misalnya hanya reksa dana atau hanya emas.



Ditambah lagi, Pluang sudah terintegrasi dengan platform digital besar seperti Gojek dan Tokopedia. Ini memberikan kenyamanan luar biasa. Banyak pengguna mungkin tidak menyadari bahwa mereka bisa membeli emas lewat GoInvestasi (yang menggunakan Pluang sebagai penyedia layanan). Hal ini secara tidak langsung membiasakan publik untuk berinvestasi sambil menjalankan aktivitas digital sehari-hari.

Dan tentu saja, soal regulasi, Pluang tidak main-main. Produk emas digitalnya diawasi oleh BAPPEBTI, badan resmi pemerintah. Artinya, setidaknya dalam produk tertentu, pengguna mendapatkan jaminan kejelasan regulasi. Ini penting, terutama di sektor yang sering diselimuti kabut keraguan seperti investasi digital.

Tapi, Bukan Berarti Tanpa Catatan

Namun bukan berarti Pluang adalah aplikasi tanpa cela. Salah satu kekurangan utama yang sering dikeluhkan pengguna adalah biaya transaksi, terutama untuk pembelian dan penjualan aset kripto. Spread harga antara beli dan jual sering kali terlalu lebar, dan untuk investor yang masuk keluar dalam waktu singkat, hal ini bisa cukup merugikan.

Selain itu, pilihan aset kripto di Pluang tergolong terbatas dibandingkan platform exchange kripto murni seperti Binance atau Tokocrypto. Pengguna yang sudah lebih berpengalaman mungkin akan merasa terbatasi. Bukan berarti buruk—Pluang jelas menargetkan pengguna yang lebih konservatif—tapi hal ini tetap menjadi titik lemah jika dibandingkan dengan pemain besar lainnya.

Beberapa pengguna juga melaporkan adanya lag atau gangguan saat market sedang ramai, terutama ketika terjadi lonjakan aktivitas beli/jual. Ini bisa sangat mengganggu, apalagi ketika pengguna ingin mengamankan keuntungan atau membatasi kerugian. Respons tim customer service pun kadang tidak secepat yang diharapkan, meskipun tidak bisa dibilang buruk.

Terakhir, edukasi investor yang masih kurang konsisten juga menjadi PR. Meskipun Pluang sempat meluncurkan berbagai kampanye edukatif lewat media sosial dan webinar, banyak pengguna mengaku kesulitan menemukan konten pembelajaran yang terstruktur di dalam aplikasi. Padahal, dengan banyaknya investor pemula, fitur edukasi seharusnya jadi tulang punggung platform ini.

Belajar dari Pluang: Apa Pelajaran Pentingnya?

Dari pengalaman Coinbiograph.com dalam memantau dinamika Pluang, kita bisa mengambil satu pelajaran penting: kesederhanaan bisa jadi kekuatan, tapi transparansi dan stabilitas adalah keharusan. Banyak pengguna yang awalnya terpikat oleh kemudahan dan aksesibilitas Pluang, namun menjadi lebih kritis saat menyadari biaya tersembunyi atau kendala teknis yang muncul ketika market sedang panas.

Satu catatan menarik datang dari seorang pengguna yang kami wawancarai: “Awalnya saya beli emas di Pluang karena tergiur cashback Tokopedia. Tapi pas market kripto sempat drop drastis, aplikasinya malah lemot. Bingung mau jual atau hold, akhirnya nyangkut deh.” Pengalaman seperti ini bukan hal langka—dan justru menunjukkan pentingnya meninjau aplikasi dari segala sisi, bukan hanya dari promosi awal.

Jadi, apakah Pluang cocok untuk semua orang? Mungkin tidak. Tapi untuk pengguna yang baru mulai belajar investasi, mencari platform serba ada, dan lebih nyaman dengan sistem yang terintegrasi dengan aplikasi harian—Pluang masih menjadi opsi yang relevan dan layak dipertimbangkan.

Karena pada akhirnya, di dunia investasi digital yang bergerak cepat ini, kita tidak hanya butuh aplikasi yang cantik, tapi juga yang tangguh dan jujur.

Jadi itulah kelebihan dan kekurangan aplikasi pluang, semoga informasi ini bermanfaat!


Editor: Niken Nirmala

Disclaimer:

"Informasi di Coinbiograph hanya sebagai referensi, bukan saran investasi. Artikel ini tidak mendukung pembelian atau penjualan kripto tertentu.

Perdagangan keuangan, termasuk cryptocurrency, selalu berisiko. Risetlah sebelum berinvestasi. Keputusan ada pada Anda.

Gunakan platform resmi yang legal, terutama di Indonesia. Pilih platform kripto yang terdaftar oleh BAPPEBTI dan OJK klik disini."

Share:

Niken Nirmala

Saya adalah Niken Nirmala asal Indonesia, hobi menulis

Also Read