Ethereum baru saja menyalakan obor besar untuk keamanan blockchain global.
Hari Rabu lalu, Ethereum Foundation secara resmi meluncurkan Trillion Dollar Security Initiative, sebuah proyek jangka panjang yang bukan hanya menyentuh sisi teknis, tetapi juga menyentuh sesuatu yang lebih dalam: kepercayaan peradaban terhadap teknologi terbuka. (14/05)
Ya, ini bukan hanya soal gas fee atau seberapa cepat Layer-2 bisa menyelesaikan transaksi. Ini soal apakah blockchain—khususnya Ethereum—cukup aman untuk menyimpan lebih dari satu triliun dolar dalam satu kontrak pintar. Gila? Mungkin. Tapi arah ini sudah mulai dibangun.
Skala Peradaban, Bukan Sekadar Mainnet
Di saat kebanyakan diskusi tentang kripto berkutat pada volatilitas harga atau meme token yang naik turun lebih cepat dari grafik saham IPO, Ethereum Foundation justru menatap cakrawala jangka panjang.
Vitalik Ingin Ethereum Sesederhana Bitcoin — Apakah Kita Sedang Melihat “Pembersihan Besar” dalam Protokol?
Setelah bertahun-tahun menyulap kompleksitas demi kompleksitas demi mengejar skalabilitas, Ethereum akhirnya menatap…
Mereka menyebut visinya dengan istilah yang cukup mencengangkan: “infrastruktur skala peradaban.”
Tujuannya? Agar miliaran orang nyaman menyimpan lebih dari $1.000 secara onchain.
Dan itu bukan hanya mimpi manis. Yayasan ingin agar bahkan lembaga keuangan, perusahaan multinasional, atau bahkan pemerintah merasa aman menyimpan triliunan dolar—ya, triliun—dalam satu sistem kontrak pintar.
Di dunia kripto yang pernah menyaksikan kesalahan kode kecil menyebabkan kerugian ratusan juta dolar, ini adalah tantangan yang besar. Tapi seperti yang dikatakan oleh Fredrik Svantes dari Ethereum Foundation, “Keamanan bukan cuma soal audit atau patch. Ini soal membangun kepercayaan sistemik.”
Tiga Fase Menuju Ketahanan Global
Inisiatif ini akan berjalan dalam tiga fase besar. Fase pertama dimulai dengan audit menyeluruh terhadap berbagai aspek ekosistem Ethereum—dari UX dompet, alat pengembang, hingga mekanisme konsensus.
Sederhananya: apa pun yang bisa salah, akan ditinjau ulang.
Fase kedua adalah waktu untuk bertindak. Di sini, Ethereum akan menerapkan perbaikan besar yang diidentifikasi dari audit awal. Dan tak berhenti di situ, fase ketiga difokuskan pada membangun komunikasi: menyusun standar keamanan Ethereum yang jelas, terbuka, dan mudah dipahami—baik oleh dev pemula maupun lembaga besar.
Ini seperti membangun ulang sebuah rumah, bukan karena rusak, tapi karena ingin mengundang dunia tinggal di dalamnya.
Nama-Nama Besar Turun Tangan
Tidak main-main, sejumlah tokoh keamanan top di industri blockchain telah dilibatkan. Samczsun, peneliti keamanan dari Paradigm yang terkenal teliti hingga ke byte terakhir, menjadi salah satu ujung tombak.
Ada juga Mehdi Zerouali dari Sigma Prime—firma keamanan yang membantu proyek besar seperti Lighthouse. Dan Zach Obront dari Etherealize, yang dikenal sebagai penggerak inisiatif keamanan open-source. Tim ini ibarat “Avengers-nya” keamanan smart contract.
Josh Stark dan Fredrik Svantes akan memimpin dari sisi koordinasi di Ethereum Foundation. Dan mereka tidak ingin membuat keputusan dalam ruang tertutup.
Yayasan secara terbuka mengundang masukan dari komunitas, mulai dari pengguna biasa hingga pengembang dan institusi. Ini bukan hanya proyek yayasan—ini proyek kita bersama.
Pectra: Pemicu Awal?
Waktu pengumuman ini juga tak kalah menarik. Inisiatif ini muncul hanya seminggu setelah peluncuran upgrade Pectra, yang membawa peningkatan besar pada kemampuan jaringan.
Apa Itu Pectra? Upgrade Ethereum yang Akan Mengubah Segalanya
Ethereum kembali berada di ambang revolusi teknis—dan kali ini, namanya adalah Pectra….
Pasca-Pectra, data dari CoinGlass menunjukkan arus masuk ETF Ethereum mulai menunjukkan sinyal positif, walau masih sporadis. BlackRock dan Grayscale jadi pendorong utama—tanda bahwa sisi institusional pun mulai memperhatikan kembali potensi Ethereum, terutama setelah lama dianggap berkinerja “di bawah rata-rata.”
Dan dengan hadirnya fitur seperti proto-danksharding (ya, istilahnya agak teknis), biaya transaksi di jaringan Layer-2 dipangkas cukup drastis. Ini memungkinkan data disimpan lebih efisien lewat teknologi “blobs”—secara sederhana, cara baru menyusun dan mengelola data di jaringan Ethereum agar lebih hemat dan cepat.
UX Dompet Masih Masalah?
Namun semua ini tidak berarti tanpa UX yang masuk akal. Masih banyak pengguna yang bingung harus melakukan apa dengan dompet kontrak pintar.
Skladchikova dari Ethereum Foundation mengatakan bahwa “mengurangi kebutuhan untuk repot pindah-pindah aset dan setup dompet” akan membuat pengalaman pengguna jauh lebih baik.
Dengan peningkatan kontrol keamanan yang lebih granular—seperti izin kontrak pintar yang lebih fleksibel dan pengaturan recovery wallet yang ramah pengguna—Ethereum ingin membuat pengalaman menyimpan aset onchain semudah menggunakan aplikasi mobile banking.
Titik Temu Teknologi dan Kepercayaan
Inisiatif Keamanan Triliun Dolar ini sebenarnya tidak hanya bicara soal kode, atau UX, atau ETF. Ini tentang menjembatani jurang antara teknologi terbuka dan kepercayaan global.
Dan jika dilihat dari arah pengembangannya, Ethereum tampaknya paham satu hal penting: kepercayaan itu tidak diberikan, tapi dibangun. Bit by bit.
Apakah semua ini akan berjalan mulus? Belum tentu. Tapi satu hal yang pasti: ekosistem Ethereum kini bergerak bukan hanya untuk hari ini, tetapi untuk satu dekade ke depan.
Kalau sebelumnya kita ragu menyimpan $100 onchain, mungkin dalam waktu dekat menyimpan $100.000 dalam satu smart contract bisa terasa biasa saja.
coinbiograph.com akan terus mengikuti perkembangan inisiatif ini dan menyajikan pembaruan mendalam dari sudut pandang pengguna, pembangun, dan pengamat industri. Blockchain bukan hanya tentang hype—tapi juga tentang membangun sistem yang layak dipercaya.
Editor: Niken Nirmala