Kisah Pang Xue Kai dan Perjalanan CEO Pertama Tokocrypto di Indonesia

Pang Xue Kai

Pang Xue Kai adalah seorang entrepreneur kelahiran Singapura yang dikenal luas sebagai pendiri dan mantan CEO Tokocrypto—salah satu platform perdagangan aset kripto terbesar dan paling berpengaruh di Indonesia. Ia merupakan lulusan National University of Singapore (NUS), dengan latar belakang di bidang engineering, yang kemudian beralih haluan ke dunia blockchain dan startup teknologi.

Yang menarik, Kai bukan sekadar founder yang cuma duduk di balik layar. Dia bener-bener terjun langsung ke lapangan, menjalin relasi dengan regulator Indonesia, komunitas kripto lokal, bahkan membantu mengedukasi pasar tentang pentingnya adopsi blockchain secara sehat dan bertanggung jawab. Gaya komunikasinya yang low-profile tapi tetap visioner bikin dia cepat disegani di komunitas web3 Indonesia.

Awal Mula Tokocrypto

Tokocrypto didirikan pada tahun 2018 oleh Pang Xue Kai bersama timnya, dengan misi utama: menyediakan platform perdagangan aset kripto yang aman, mudah digunakan, dan legal di Indonesia.

Pada awalnya, tantangan utama mereka adalah regulasi dan kepercayaan publik. Pasar Indonesia saat itu belum terbiasa dengan kripto, dan masih banyak orang nganggep Bitcoin dan teman-temannya sebagai penipuan.

Tapi Pang dan timnya jalan terus. Mereka aktif berdialog dengan BAPPEBTI (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi), mengadakan event edukasi, dan melibatkan komunitas. Hingga akhirnya pada tahun 2019, Tokocrypto menjadi exchange kripto pertama yang secara resmi terdaftar dan diawasi oleh BAPPEBTI di Indonesia.

Investasi dari Binance & Akselerasi Pertumbuhan

Tahun 2020 jadi titik balik besar. Tokocrypto mendapat suntikan investasi strategis dari Binance, salah satu crypto exchange terbesar di dunia. Langkah ini bikin Tokocrypto naik kelas, baik dari sisi teknologi, modal, maupun kredibilitas di pasar global.

Dengan dukungan Binance, Tokocrypto meluncurkan berbagai inisiatif baru:

  • Aplikasi mobile yang lebih stabil dan user-friendly
  • Launchpad untuk token lokal
  • Program akselerator bernama Sembrani Blockchain Accelerator, kerja sama dengan BRI Ventures
  • Dan tentu saja, komunitas yang makin kuat—baik online maupun lewat meetup offline di berbagai kota

Mundurnya Pang Xue Kai Sebagai CEO

Pada akhir tahun 2022, Pang mengumumkan pengunduran dirinya dari posisi CEO Tokocrypto. Ini sempat jadi kabar besar karena banyak yang mengaitkannya dengan akuisisi penuh Binance terhadap Tokocrypto.

Namun, Pang menegaskan bahwa keputusannya untuk mundur adalah bagian dari proses transisi dan sudah direncanakan jauh-jauh hari. Ia tetap akan aktif mendukung ekosistem kripto dan Web3 di Indonesia, meski nggak lagi menjabat secara operasional.

“Kami percaya kepemimpinan baru akan membawa Tokocrypto ke level berikutnya,” begitu kurang lebih pernyataan resminya.

Legacy dan Dampaknya

Sampai hari ini, Tokocrypto tetap jadi salah satu crypto exchange terdepan di Indonesia. Mereka bukan cuma tempat jual-beli Bitcoin dan Ethereum, tapi juga jadi pelopor dalam edukasi blockchain, inovasi Web3, hingga dukungan terhadap developer lokal.

Sementara itu, Pang Xue Kai tetap dihormati sebagai salah satu pionir adopsi kripto di Asia Tenggara, terutama karena pendekatannya yang legal-first dan fokus pada edukasi. Banyak yang menganggap dia bukan cuma entrepreneur, tapi juga “penggerak awal” yang membuka jalan bagi industri blockchain di Indonesia.

Disclaimer:

"Informasi di Coinbiograph hanya sebagai referensi, bukan saran investasi. Artikel ini tidak mendukung pembelian atau penjualan kripto tertentu.

Perdagangan keuangan, termasuk cryptocurrency, selalu berisiko. Risetlah sebelum berinvestasi. Keputusan ada pada Anda.

Gunakan platform resmi yang legal, terutama di Indonesia. Pilih platform kripto yang terdaftar oleh BAPPEBTI dan OJK klik disini."

Share:

Cyro Ilan

Cyro Ilan adalah penulis dan analis sekaligus CEO di Coinbiograph, media yang membahas dunia kripto dan blockchain. Saya dikenal karena gaya tulisannya yang jelas dan informatif, membantu pembaca kami memahami teknologi dan peluang di balik aset digital.

Also Read