Tidak banyak blockchain yang bisa menyulut kegembiraan dalam waktu secepat ini. Tapi Hyperliquid bukan blockchain biasa.
Diluncurkan hanya tiga bulan lalu, tepatnya Februari — Hyperliquid awalnya dikenal sebagai rumah bagi bursa berjangka perpetual on-chain. Kini, proyek ini berkembang jauh lebih dari sekadar itu. Ia mulai mengukuhkan dirinya sebagai tulang punggung baru dalam ekosistem DeFi yang lebih luas. Dan ya, angka-angka yang muncul minggu ini benar-benar menggebrak layar.
The HyperEVM is live. This is a major step toward the vision of housing all finance by bringing general-purpose programmability to Hyperliquid’s performant financial system. The initial mainnet release of the HyperEVM includes:
— Hyper Foundation (@HyperFND) February 18, 2025
1. HyperEVM blocks built as part of L1 execution,… pic.twitter.com/sleqk1N7T5
Pada hari Jumat, token asli Hyperliquid menembus angka $37, rekor tertinggi sepanjang masa. Lonjakan ini terjadi serentak dengan lonjakan nilai total aset kripto yang tersimpan di jaringan Hyperliquid, yang kini melampaui $1,3 miliar.
Dalam satu minggu terakhir saja, total value locked (TVL) di jaringan ini naik lebih dari 25%. Kalau dilihat lebih dalam, ini bukan hanya efek dari token semata. Ini pertanda bahwa protokol-protokol keuangan terdesentralisasi — besar dan kecil — sedang bermigrasi, cepat dan masif.
Protokol-Mapan, Blockchain-Baru: Kombo Tak Terbantahkan
Salah satu alasan utama dari ledakan ini adalah kompatibilitas Ethereum. Hyperliquid dibangun agar bisa berbicara dalam “bahasa Ethereum” — ya, maksudnya EVM-compatible. Artinya? Proyek-proyek DeFi besar tidak harus menulis ulang seluruh kode mereka. Tinggal deploy. Simpel, cepat, dan langsung jalan.
Contohnya Morpho, protokol peminjaman terkenal yang sebelumnya beroperasi di 17 blockchain lain. Mereka meluncur ke Hyperliquid bulan April lalu, dan… BOOM — dalam waktu singkat, TVL-nya melonjak 400% menjadi lebih dari $90 juta.
Morpho Hyper Everywhere
— Morpho Labs 🦋 (@MorphoLabs) April 24, 2025
Morpho smart contracts are now deployed on @HyperliquidX HyperEVM, with front ends operated by @felixprotocol and @0xHyperBeat. pic.twitter.com/CIeFP1Q7qt
Tidak kalah menarik, Upshift, platform hasil institusional yang juga hadir di blockchain besar lainnya seperti Arbitrum dan Base, mencetak pertumbuhan lebih dari 200% menjadi $43 juta di bulan Mei — hanya sebulan setelah debutnya di Hyperliquid.
Yang membuat ini semua semakin menarik: proyek-proyek native juga ikut menggila.
Valantis & HyperLend: Lahir dan Besar di Hyperliquid
Valantis, sebuah bursa terdesentralisasi sekaligus protokol staking likuid, jadi bintang baru minggu ini. Dalam kurun waktu 24 jam, nilai deposit kripto-nya hampir dua kali lipat, dari $23 juta menjadi $43 juta. Dan selama sebulan? Pertumbuhannya gila — lebih dari 1.100%.
Di sisi lain, HyperLend, protokol peminjaman eksklusif Hyperliquid, mencatatkan TVL lebih dari $280 juta, naik hampir 300% bulan ini saja.
Kenaikan luar biasa ini tidak hanya menunjukkan bahwa proyek-proyek punya tempat untuk berkembang di jaringan ini, tapi juga bahwa pengguna dan likuiditas benar-benar datang.
Revolusi Remitansi — Blockchain dan Transformasi Lintas Negara
Menguak Momentum Perubahan Global, dalam dekade terakhir, arus pengiriman uang lintas negara…
Dari Bursa Derivatif Jadi Ekosistem DeFi Penuh
Hyperliquid bukan cuma rebranding jadi L1 baru. Ini lebih mirip transisi — dari platform niche derivatif menjadi ekosistem DeFi yang hidup dan terus bernapas. Lonjakan partisipasi dalam peminjaman, staking, DEX, dan yield menunjukkan bahwa pengembang melihat peluang. Dan pengguna — terutama yang aktif di dunia DeFi — menggigit umpan itu.
Mungkin pertanyaannya sekarang bukan lagi “apa itu Hyperliquid?”, tapi “siapa yang belum deploy ke Hyperliquid?”
Ada semacam nuansa first mover advantage yang sekarang menjadi dorongan alami bagi banyak protokol untuk ikut meramaikan. Semakin cepat mereka masuk, semakin besar potensi mendapatkan pangsa pasar pengguna awal yang haus akan pengalaman DeFi baru — dan ya, mungkin juga airdrop.
Momen Penting atau Hype Sementara?
Tentu saja, kita pernah melihat hype serupa di blockchain lain — Fantom, Avalanche, dan bahkan Solana pada masanya. Tapi ada yang berbeda dari Hyperliquid. Alih-alih menggantungkan diri pada subsidi atau farming insentif semata, ekspansi Hyperliquid lebih organik. Didorong oleh kompatibilitas teknis, komunitas pedagang derivatif yang sudah loyal, dan protokol yang membawa reputasi.
Apakah ini akan bertahan?
Kita belum tahu. Tapi satu hal yang pasti: dalam tiga bulan pertama, Hyperliquid sudah menunjukkan bahwa mereka bukan cuma eksperimen.
Execution
— jeff.hl (@chameleon_jeff) February 19, 2025
Extremely proud of the community and team for the smooth launch of the HyperEVM. The upgrade happened amidst billions of dollars of daily volume, where the majority of defi derivatives trade. There was no downtime, and no performance degradation after the launch.
The…
“Hyperliquid pada akhirnya akan menjadi infrastruktur yang kredibel dan netral yang menaungi seluruh keuangan,” ujar Jeff Yan, salah satu pendiri Hyperliquid, saat peluncuran bulan Februari lalu.
Dan kini, dengan miliaran dolar mengalir dan protokol-protokol besar saling berebut tempat, ucapan itu terasa lebih seperti ramalan daripada ambisi kosong.
Pelajaran buat Proyek Lain?
Kalau kamu membangun protokol dan mencari rumah baru, mungkin inilah saatnya melirik ke arah yang sedang ramai. Terutama kalau kamu ingin terhubung ke komunitas yang aktif, bursa on-chain yang likuid, dan pertumbuhan yang (sementara ini) belum dibatasi biaya gas tinggi seperti di Ethereum.
Hyperliquid bukan hanya cerita tentang TVL dan harga token. Ini kisah tentang momentum. Dan kita semua tahu, dalam dunia DeFi… momentum bisa jadi segalanya.
Editor: Niken Nirmala