Pi Network Setelah Open Mainnet: Harga Melejit, Tapi Apakah Bisa Bertahan?

Pi Network

Setelah menanti lebih dari empat tahun, komunitas Pi Network akhirnya menyambut peluncuran Open Mainnet pada 20 Februari 2025. Langkah monumental ini langsung memicu gelombang euforia di kalangan pengguna dan investor. Namun seperti biasa dalam dunia kripto, euforia sering diikuti oleh koreksi tajam β€” dan itulah yang terjadi pada Pi.

Dalam dua minggu setelah peluncuran Open Mainnet, harga token PI sempat menyentuh Rp48.440. Angka ini membuat banyak early adopter merasa telah mencapai jackpot. Tapi, seperti yang sering terjadi dalam dunia aset digital, kenyataan pasar berbicara lain. Pada awal April, PI turun drastis hingga menyentuh Rp6.518. Koreksi ini bukan hanya menandai awal dari masa volatilitas, tapi juga menjadi ajang ujian pertama bagi kekuatan fundamental ekosistem Pi Network itu sendiri.

Dari Smartphone ke Bursa: Apakah Potensinya Nyata?

Salah satu nilai jual utama Pi Network sejak awal adalah pendekatannya yang unik dalam mining. Alih-alih membutuhkan perangkat keras mahal seperti rig GPU atau ASIC, pengguna cukup menambang lewat aplikasi seluler. β€œIni adalah cara kami membuat kripto inklusif,” kata tim pengembang Pi saat peluncuran beta beberapa tahun lalu.

Dan memang, dari sisi userbase, Pi berhasil membangun salah satu komunitas terbesar di dunia kripto. Namun, besarnya komunitas tidak selalu berbanding lurus dengan kekuatan pasar. Tanpa likuiditas yang cukup β€” alias jumlah pertukaran nyata antara pembeli dan penjual di bursa besar harga PI akan tetap labil.



Sampai saat ini, PI masih belum tercatat di sebagian besar bursa utama seperti Binance atau Coinbase. Padahal, listing di bursa-bursa besar tersebut bisa menjadi game-changer. Saat ini, sebagian besar transaksi PI masih dilakukan lewat jalur peer-to-peer (P2P) dan beberapa bursa terdesentralisasi. Ini memperumit pengukuran harga sebenarnya dari token tersebut.

Prediksi Harga: Harapan atau Sekadar Angan?

Menurut prediksi terbaru dari CoinEdition, harga PI diperkirakan akan berada di kisaran $0,86 hingga $2,70 selama tahun 2025. Perkiraan ini relatif konservatif dibandingkan harapan komunitas yang masih menggantungkan mimpi akan harga $100 per token.

Lebih jauh ke depan, estimasi harga pada tahun 2030 diprediksi bisa mencapai $18,90 dalam skenario terbaik. Namun, ini bergantung pada banyak faktor β€” termasuk sejauh mana Pi Network dapat membuktikan utilitas nyata di dunia nyata. β€œHarga tidak akan naik karena komunitas besar saja. Harus ada kegunaan dan permintaan nyata,” kata analis dari Binance Square dalam laporan mereka.

Sinyal Teknis Masih Campur Aduk

Dari sisi teknikal, PI saat ini menunjukkan tren yang tidak stabil. Indikator MACD memperlihatkan momentum bearish dalam jangka pendek, dan volume perdagangan masih sangat bergantung pada spekulasi. Ada support di kisaran Rp10.000, tapi tanpa katalis besar seperti pengumuman kemitraan strategis atau listing besar, harga diperkirakan akan bergerak sideways.

Menariknya, ada juga sinyal positif: beberapa proyek berbasis Pi sudah mulai muncul di ekosistem browser Pi dan wallet-nya. Tapi pertanyaan besarnya β€” siapa yang benar-benar menggunakan aplikasi-aplikasi ini, dan apa manfaat praktisnya? β€” masih belum mendapat jawaban konkret.

Pelajaran dari Volatilitas

Untuk komunitas yang sudah menambang PI sejak 2019, fase ini adalah pengingat bahwa membangun kripto tidak berhenti pada peluncuran mainnet. Keberhasilan jangka panjang membutuhkan stabilitas, transparansi, dan terutama adopsi. Banyak dari kita yang belajar ini dengan cara yang agak menyakitkan.

Ada juga pelajaran bagi investor baru: jangan hanya melihat komunitas dan hype. Tinjau kembali whitepaper-nya, cek roadmap, dan pastikan proyek punya strategi go-to-market yang realistis. Ekosistem yang sehat tidak lahir dari ekspektasi kosong, tapi dari kegunaan yang nyata dan terbukti.

Pi Network saat ini berada di persimpangan: antara menjadi proyek eksperimental ambisius atau menjelma sebagai aset digital dengan utilitas nyata. Harga memang bisa naik turun β€” itu bagian dari permainan. Tapi yang membedakan proyek kripto yang bertahan dari yang hanya menjadi hype sesaat adalah keberanian untuk berkembang secara organik, bahkan ketika pasar sedang tidak ramah.

Untuk sekarang, Pi adalah cerita yang masih ditulis. Dan seperti biasa, waktu dan pengguna nyata akan menjadi juri utama.

Disclaimer:

"Informasi di Coinbiograph hanya sebagai referensi, bukan saran investasi. Artikel ini tidak mendukung pembelian atau penjualan kripto tertentu.

Perdagangan keuangan, termasuk cryptocurrency, selalu berisiko. Risetlah sebelum berinvestasi. Keputusan ada pada Anda.

Gunakan platform resmi yang legal, terutama di Indonesia. Pilih platform kripto yang terdaftar oleh BAPPEBTI dan OJK dan daftar aset kripto resmi di Indonesia dan legal"

Share:

Related Topics

Cyro Ilan

Cyro Ilan adalah penulis dan analis sekaligus CEO di Coinbiograph, media yang membahas dunia kripto dan blockchain. Saya dikenal karena gaya tulisannya yang jelas dan informatif, membantu pembaca kami memahami teknologi dan peluang di balik aset digital.

Also Read