Pasar kripto tampaknya belum selesai memberikan kejutan. Setelah sempat tergelincir di awal bulan akibat tekanan geopolitik dan regulasi yang tertunda, Bitcoin (BTC) kembali menunjukkan kelasnya. Di tengah kekacauan global yang dipicu oleh perang tarif antara pemerintahan Trump dan China, para investor yang semula panik kini mulai kembali duduk manis—dan mereka punya alasan kuat untuk itu.
BTC sempat menyentuh level $74.436, sebuah titik nadir yang membuat banyak trader mulai memeriksa ulang portofolio mereka. Tapi, seperti biasa, cerita Bitcoin tidak pernah berakhir di titik terendah. Dalam waktu kurang dari tiga minggu, harga BTC melonjak lebih dari 27%, menembus level resistensi penting dan mengakhiri April dengan penuh gaya di atas $95.000. Sebuah pemulihan yang bukan hanya mengejutkan—tetapi juga membawa harapan besar.
Dan bukan cuma spekulan ritel yang bersorak. Data dari coinbiograph.com mencatat peningkatan akumulasi oleh institusi besar, khususnya lewat kendaraan investasi seperti ETF Bitcoin. Dalam 20 hari perdagangan aktif selama April, ETF BTC mencetak arus masuk bersih sebesar +$2,84 miliar. Artinya? Sentimen institusi kembali ke zona hijau—dan itu bukan sinyal yang bisa diabaikan.

Sentimen On-Chain dan Aktivitas Paus, Siapa yang Menggerakkan Pasar?
Jika kita lihat lebih dalam ke data on-chain, ada pola menarik. Jumlah alamat aktif Bitcoin memang menurun dari 23,28 juta di bulan Maret menjadi 20,55 juta di April. Tapi jangan buru-buru menganggap ini sebagai tanda pelemahan. Justru, aktivitas paus kripto meningkat tajam. Biasanya, ketika investor besar mulai bergerak senyap, pasar akan menyusul—dan inilah yang tampaknya sedang terjadi sekarang.
Cadangan Bitcoin di bursa juga mencetak rekor terendah sepanjang masa. Artinya, semakin banyak pemilik BTC yang memilih menyimpan aset mereka alih-alih menjualnya. Kurangnya pasokan ini menambah tekanan ke atas pada harga—dan membuat prospek bullish terasa semakin nyata.
Seorang analis dari komunitas coinbiograph mengatakan, “Kalau kita lihat pola-pola ini dari sudut teknikal dan on-chain, ini bukan sekadar rebound sementara. Ini adalah fase akumulasi yang sedang memuncak. Peluangnya? $100.000 bukan cuma mungkin—itu bisa jadi pijakan baru.”
Teknikal: RSI Jenuh Beli, Tapi MACD Masih Memberi Ruang
Melihat teknikal BTC per akhir April, RSI sudah masuk ke zona jenuh beli. Biasanya ini menandakan potensi koreksi jangka pendek. Namun, dalam tren naik yang kuat, RSI tinggi justru bisa menjadi pertanda momentum berlanjut.
MACD juga memberi sinyal menarik. Histogram hijau memang mengalami sedikit penurunan, tapi garis EMA 12 dan 26 hari terus bergerak naik. Ini menciptakan apa yang disebut oleh beberapa analis sebagai “momentum divergence”—di mana harga terus naik meski tekanan beli melambat. Kadang-kadang, ini justru membuka ruang untuk breakout berikutnya.
Tentu saja, tak semua indikator selaras. Tapi dalam dunia kripto, konsensus bukan syarat untuk reli. Kadang, satu percikan sentimen bisa memicu gelombang besar.
Jalan Menuju $100.000: Sekadar Mimpi atau Tujuan Nyata?
Mari bicara soal psikologi pasar. Angka $100.000 telah lama menjadi semacam “holy grail” untuk komunitas BTC. Dan saat ini, lebih dari sebelumnya, level itu terasa sangat dekat.
Dengan pertumbuhan 27,62% hanya dalam 20 hari, jika tren ini berlanjut di bulan Mei, BTC bisa saja menyentuh—atau bahkan melampaui—angka $100.000. Tapi mari jujur, tidak ada perjalanan yang mulus di kripto.
Baca Juga: Prediksi Harga Bitcoin Geoffrey Kendrick dari Standard Chartered, Target Berani dan Realitas Pasar
Volatilitas tetap tinggi. Likuidasi besar-besaran bisa menyeret harga kembali ke $90.000 atau bahkan $86.000. Apalagi jika kekhawatiran geopolitik bereskalasi. Namun, jika arus masuk ke ETF berlanjut, dan cadangan bursa terus menurun, pasar bisa dengan cepat membalikkan keadaan.
Para optimis mulai membisikkan angka $105.000 sebagai target berikutnya. Apakah itu berlebihan? Mungkin. Tapi dalam dunia Bitcoin, logika seringkali datang belakangan.
Pelajaran dari April 2025: Turbulensi Bisa Menjadi Peluang
April telah membuktikan satu hal penting: di dunia kripto, sentimen bisa berubah dalam sekejap. Dari kekhawatiran resesi global hingga euforia breakout, semua terjadi dalam rentang tiga minggu.
Untuk investor baru, ini pelajaran penting bahwa waktu terbaik membeli bukan saat semuanya cerah—tetapi justru ketika pasar terlihat suram. Dan bagi mereka yang telah lama berada di ruang ini, April adalah pengingat bahwa volatilitas bukan musuh—melainkan bahan bakar pertumbuhan.
Siapkan Strategi, Bukan Prediksi
Apakah Bitcoin akan mencapai $100.000 dalam waktu dekat? Bisa jadi. Tapi yang lebih penting adalah apakah kita punya strategi untuk menghadapi berbagai skenario.
Di coinbiograph.com, kita telah melihat cukup banyak siklus untuk tahu bahwa pasar tak pernah bisa ditebak dengan pasti. Namun, dengan data teknikal, sentimen on-chain, dan arus institusional di pihaknya, BTC tampaknya kembali dalam posisi menguntungkan.