coinbiograph.com — Dunia Web3, kecepatan dan ketepatan bisa jadi pembeda antara “dapet banyak” atau “cuma ngelihat doang”. Salah satu peluang yang lagi panas? Airdrop Inco Network. Gratis, simpel, dan didukung nama-nama besar. Siap dalam 25 menit, tanpa bayar sepeser pun.
Buat yang baru dengar, Inco Network bukan sekadar proyek biasa. Ini adalah blockchain Layer 1 modular yang fokus bawa kerahasiaan ke dunia aplikasi terdesentralisasi. Iya, privasi yang biasanya jadi barang mahal di dunia kripto sekarang mulai diprioritaskan lewat teknologi Inco.
Dan yang lebih mengejutkan? Mereka berhasil mengumpulkan $10 juta dari investor kawakan seperti Circle Ventures, Coinbase Ventures, a16z, dan beberapa dana VC top lain. Ini bukan sinyal kecil — biasanya, dukungan dari nama-nama itu tandanya proyek ini serius dan potensinya bukan main-main.
Kenapa Airdrop Ini Menarik?
Ada beberapa alasan kenapa komunitas crypto, terutama pemburu airdrop, lagi rame ngebahas Inco:
- Waktu klaim super cepat: Cuma butuh 25 menit buat ikutan semua tahapan.
- Biaya? Gratis: Yang perlu disiapin cuma waktu, internet stabil, dan dompet Web3.
- Dana yang dikumpulin $10 juta: Modal gede biasanya berarti insentif airdrop juga lebih menarik.
Kita di coinbiograph.com suka mengingatkan: biasanya, proyek dengan pendanaan kuat dan eksekusi rapi, peluang airdrop-nya bisa benar-benar bernilai tinggi di masa depan.
Cara Ikut Airdrop Inco Network Langkah demi Langkah
Sebenarnya, prosesnya gampang banget. Tapi tetap, kita sarankan baca pelan-pelan supaya nggak ada langkah yang ketinggalan.
1. Keran Faucet Base Sepolia
- Buka https://www.alchemy.com/faucets/base-sepolia
- Login (kalau belum punya akun, tinggal daftar)
- Masukkan alamat dompet kamu.
- Klik konfirmasi, lalu tunggu dana Base Sepolia testnet masuk.
(Sedikit catatan: kadang butuh 1–3 menit sebelum saldo muncul. Jangan panik kalau belum langsung kelihatan.)
2. Mendaftar di Comfy
- Kunjungi comfy.inco.org
- Hubungkan dompet kamu
- Konfirmasi dan ikuti instruksi singkat di layar.
Salah satu kendala kecil yang sempat ditemui beberapa pengguna adalah dompet yang “nyangkut” di koneksi. Solusinya gampang: refresh halaman atau reconnect wallet.
3. Token Minting
- Setelah konek, klik “Cetak Sekarang”
- Pilih token yang tersedia
- Masukkan jumlah (pakai test token kamu dari faucet tadi)
- Klik konfirmasi.
(Sering terjadi, kalau saldo test token kurang, minting akan gagal. Cek saldo dulu sebelum mulai ya.)
4. Shield Token
- Klik tombol “Perisai”
- Masukkan jumlah token yang mau diproteksi
- Konfirmasi
Ini bagian yang menarik: di sini, teknologi privasi Inco benar-benar bekerja. Token kamu “dilindungi” lewat mekanisme kriptografi sehingga jejak transaksi menjadi privat.
5. Unshield Token
- Klik “Buka Perisai”
- Masukkan jumlah
- Konfirmasi lagi.
Selesai! Semua tahapan ini butuh sekitar 25 menit (atau bahkan kurang kalau koneksi cepat).
Apa Pelajaran dari Airdrop Inco Ini?
Satu hal penting yang bisa kita ambil dari pengalaman ini adalah: peluang terbaik datang buat yang siap dan cepat bertindak.
Kita di coinbiograph.com sudah sering melihat — dari Optimism, Arbitrum, sampai Starknet — banyak pengguna yang awalnya skeptis, akhirnya “menyesal” karena nilai token yang mereka bisa klaim ternyata luar biasa. Sering kali, airdrop kecil yang kelihatan remeh bisa bernilai ratusan atau ribuan dolar dalam satu atau dua tahun.
Inco Network juga membawa pelajaran soal pentingnya privasi dalam blockchain masa depan. Banyak protokol saat ini baru sadar, transaksi transparan itu ada sisi bahayanya juga. Inco memecahkan masalah itu dengan solusi modular dan interoperabel — cocok buat DApps yang pengen fleksibel, cepat, tapi tetap rahasia.
Airdrop yang Wajib Masuk Daftar
Kalau kamu mau lebih dari sekadar “tahu” tentang peluang Web3, airdrop Inco ini layak buat dicoba.
Gratis, cepat, dan didukung pemain besar.
Kami sarankan:
- Ikuti langkah-langkahnya hari ini
- Jangan tunggu sampai ramai, biasanya airdrop terbaik diklaim oleh mereka yang bertindak cepat.
Dan seperti biasa, DYOR (Do Your Own Research).
Kita di coinbiograph.com percaya, belajar lewat praktik langsung seperti ini, jauh lebih berharga dibanding sekadar baca teori.
Editor: Ari Pratama
